Investasi Berdampak Sosial demi SDGs Dinilai Perlu Dipopulerkan

0
547
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Iconomics - Edukasi publik tentang investasi berdampak untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan (SDGs) terus dilakukan. Sebab, produk-produk investasi di Indonesia berpotensi berdampak secara sosial.

Apalagi sesuai hasil penelitian, orang Indonesia itu merupakan orang yang paling mudah berdonasi. Akan tetapi, tingkat kesadaran masyarakat serta korporasi akan potensi ini masih minim sehingga diperlukan edukasi agar investasi jenis demikian bisa populer.

“Potensi produk investasi kepada wirausaha sosial sangat besar, namun impact investing adalah hal baru yang perlu dipopulerkan. Kuncinya adalah edukasi, serta mempelajari tantangan mulai dari regulasi sampai menghubungkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai SDGs,” kata Executive Director of Center for Entrepreneurship, Change and Third Sector Universitas Trisakti Maria R Nindita di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dikatakan Maria, untuk mengembangkan dampak sosial investasi diperlukan kolaborasi dari sektor perbankan, aset manajemen dan teknologi finansial untuk mengembangkan produk atau program yang berorientasi keberlanjutan dan mencapai SDGs. Itu sangat diperlukan karena investor perorangan kerap kesulitan menemukan produk investasi yang berdampak sosial dan berkelanjutan.

Baca Juga :   Ajaib Targetkan Tambahan 20 Juta Pengguna Lewat Peluncuran Aplikasi dengan 2 Mode Pemula dan Trader Profesional

Di tempat yang sama, Chief Risk & Sustainability Officer PT Amartha Mikro Fintek Aria Widyananto mengatakan, tren investasi berdampak sosial akan terus berkembang. Sebab, investor mulai mempertimbangkan nilai dan dampaknya ketika berinvestasi. Ini tentu saja menjadi peluang yang perlu mendapat dukungan dari seluruh sektor keuangan lainnya agar dapat menciptakan dampak pada kesejahteraan yang lebih luas kepada seluruh masyarakat.

Kalangan milenial pun cenderung memiliki kesadaran lebih tinggi akan keberlanjutan dan dampak investasi. Itu tampak dari investor Amartha bahwa 70 ribu dari total 100 ribu lebih investor mereka merupakan milenial.

Sedangkan, Chief Marketing Officer PT Principal Asset Management Diah Sofiyanti mengatakan, pengalaman lebih dari 20 tahun mengelola dana nasabah di Indonesia, pihaknya terus menawarkan berbagai produk reksadana yang tidak hanya soal profit tapi juga sejumlah nilai tambah kepada nasabah.

“Melalui produk seperti Reksadana Principal Philanthropy Social Impact Bond Fund, investor kini memiliki pilihan investasi dengan kontribusi positif yang nyata bagi masyarakat,” kata Diah.

Baca Juga :   bank bjb Berkolaborasi dengan Bank NTT untuk Sediakan Layanan DPLK

Untuk mempopulerkan investasi yang berdampak sosial untuk dorong SDGs, Amartha dan Principal menggelar diskusi publik dan media sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat dan mendorong kebijakan impact investment. Diskusi tersebut bertajuk “Impact Investment: Dorong Percepatan Capaian SDGs”.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics
Close