Kinerja Keuangan Jadi Fondasi PLN Dukung Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan Andal dan Berkelanjutan

PT PLN (Persero) memperbaiki rasio utang dan ekuitas (DER) menjadi 38,02%, dan meningkatkan rasio cakupan bunga (CICR) menjadi 3,71 kali. Kinerja itu menjadi fondasi PLN dalam mendukung pembangunan infrastruktur kelistrikan yang andal dan berkelanjutan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya mampu mendapatkan capaian itu karena konsisten menjalankan strategi keuangan yang hati-hati, dan efisiensi pengelolaan utang.

“Pencapaian rasio DER dan CICR yang sehat ini mencerminkan komitmen kami dalam menjaga kesehatan keuangan perusahaan di tengah dinamika global dan upaya transisi energi,” kata Darmawan dalam keterangan resminya pada Senin (23/6).

Dari sisi kinerja keuangan, kata Darmawan, PLN membukukan arus kas operasional senilai Rp 75,4 triliun. PLN pun membukukan saldo kas akhir senilai Rp 61,4 triliun atau meningkat 20,6% secara tahunan (yoy).

Seluruh kinerja itu, kata Darmawan, tidak terlepas dari strategi efisiensi menyeluruh perusahaan, termasuk manajemen utang proaktif, pengendalian likuiditas melalui cash war, digitalisasi, dan sentralisasi sistem pembayaran. Salah satu program andalan dalam penguatan keuangan PLN adalah cash war room (CWR), yang mengintegrasikan pengelolaan anggaran, likuiditas, utang, dan valuasi aset.

“Hal ini berdampak langsung pada kesehatan finansial dan daya saing perusahaan,” ujarnya.

Kemudian, kata Darmawan, PLN pun melakukan strategi optimalisasi portofolio pembiayaan, efisiensi operasional, dan transformasi digital, dan tata kelola untuk memperkuat bisnis perusahaan. Hasilnya, margin operasi PLN mencapai 11,1%.

“Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan cerminan dari transformasi budaya kerja dan model bisnis kami. PLN kini siap menatap masa depan sebagai perusahaan energi nasional yang tangguh, efisien, dan kompetitif di kancah global,” ujar Darmawan.