Produsen Cadbury, Toblerone Dkk Jamin Sumber Bahan Bakunya Berkelanjutan

0
175

Mondelēz International, produsen camilan dengan produk cokelat yang sudah tidak asing lagi seperti Cadbury dan Toblerone, berkomitmen seluruh produk coklat Mondelēz International hanya akan menggunakan kakao yang dihasilkan oleh Cocoa Life pada tahun 2025.

“Melalui tujuan global kami, kami berkomitmen membuat produk-produk kami secara sustainable karena saat ini konsumen tidak hanya menginginkan camilan yang enak dan lezat, namun juga dibuat dari bahan-bahan yang mereka percaya. Secara global, sebanyak 43% dari produk coklat Mondelēz International sudah menggunakan kakao yang berasal dari program Cocoa Life,” kata Presiden Direktur Mondelēz Indonesia Sachin Prasad dalam siaran pers.

Dalam siaran pers disebutkan bahwa Cocoa Life telah berhasil membina lebih dari 37.600 petani kakao di 296 desa hingga saat ini. Selain itu, Cocoa Life juga berhasil melatih literasi keuangan terhadap lebih dari 28.600 anggota komunitas dan sebanyak 15.000 perempuan berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari koperasi simpan pinjam di desa.

Petani kakao binaan Cocoa Life mengakui adanya peningkatan panen hinggga 10%, dan kenaikan pendapatan hingga 37% setiap tahunnya sejak mengikuti program Cocoa Life. Selain itu, rata-rata petani kakao dan keluarganya bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari komoditas selain kakao sebanyak 3 kali lipat.

Baca Juga :   OJK: Indonesia Masuki Tahap Kematangan Reformasi Keuangan Berkelanjutan

“Kami di desa Tri Tunggal Mulya, Kab.Pringsewu yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani kakao merasa sangat terbantu dengan mengikuti program Cocoa Life. Pendapatan kami mengalami rata-rata kenaikan setiap tahunnya dikarenakan panen kakao yang dulunya hanya 600-700 kg/hektar dapat ditingkatkan menjadi 1.500 kg/hektar karena menerapkan teknik pelatihan dari Cocoa Life”, kata Sutirun, salah satu petani kakao yang terlibat dalam program Cocoa Life di Lampung.

Dalam keterangannya mengenai program Cocoa Life, Head of Cocoa Life South East Asia, Mondelez International Andi Sitti Asmayanti mengungkapkan Cocoa Life tidak hanya ditujukan kepada petani kakao, tetapi juga merangkul keluarga dan komunitas setempat. Tidak hanya para petani, tetapi para perempuan yang terlibat di dalam kegiatan komunitas juga ikut merasakan manfaat dari pelatihan program tersebut; memiliki penghasilan tambahan, menjadi lebih ahli mengatur keuangan, memiliki kepercayaan diri mengungkapkan pendapat, dan sebagainya. Inilah satu upaya holistik untuk mendukung pertanian kakao yang sustainable. Ke depannya, Cocoa Life memiliki rencana untuk terus memperluas jangkauan program ke seluruh Indonesia.

Baca Juga :   Posisi GrabFood Dimana?

Tahun 2019 menandakan lima tahun hadirnya Cocoa Life di Indonesia. Cocoa Life adalah program berkelanjutan dan holistik yang diinisiasi oleh Mondelēz International untuk memastikan keberlanjutan kakao dengan cara membina dan mensejahterahkan petani kakao dan juga memperkuat komunitas setempat. Cocoa Life tidak hanya digelar di Indonesia. Ada negara lainnya yang menggelar program serupa Ghana, India, Côte d’Ivoire, Dominican Republic dan Brazil.

Adapun program ini di Indonesia sejak tahun 2014. Program tersebut awal hadir di Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Petani kakao dibina melalui edukasi dan cara budidaya tanaman cokelat yang lebih efektif melalui good agricultural practices, seperti melindungi kakao terhadap perubahan iklim, pemanfaatan lahan yang lebih efektif, teknik panen, pemberian bibit unggul, dan pelatihan lainnya untuk menunjang kualitas dan produksi kakao. Selain petani kakao, Cocoa Life juga menjangkau komunitas di desa setempat, terutama perempuan dengan memberikan pelatihan untuk mendapatkan penghasilan tambahan, edukasi pengelolaan keuangan, perlindungan anak, kesetaraan gender, dan juga program pemberdayaan perempuan. Selain itu, para pemuda dan remaja juga diajak terlibat dan dilatih untuk memanfaatkan kakao sebagai peluang usaha.

Leave a reply

Iconomics