BTN Raup Dana Segar Right Issue Sebesar Rp4,13 Triliun, Simak Respons Menteri BUMN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sukses meraup dana segar sebesar Rp4,13 triliun. Dana ini diperoleh dari hasil penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Aksi korporasi ini terbilang sukses, karena terjadi oversubscribe sebesar 1,6 kali.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa hasil right issue itu akan memperkuat permodalan BTN. Dengan penambahan modal tersebut, bank dengan kode emiten BBTN ini dapat melipatgandakan kemampuan pembiayaan perumahan.
Sebelumnya, dalam 5 tahun terakhir, BTN mampu menyalurkan kredit perumahan pada 800.000 unit properti. Setelah adanya penambahan modal, BTN diperkirakan dapat membiayai hingga 1,32 juta unit rumah.
Menurut Erick, oversubscribe right issue BBTN merupakan bukti kepercayaan publik pada masa depan bank yang berpusat di Jalan Harmoni, Jakarta itu. Sumber dana dari Right Issue juga menunjukkan kualitas permodalan BBTN menjadi semakin tinggi karena bank ini tidak menggantungkan diri pada utang.
“Dengan demikian, BBTN semakin sehat dan semakin memiliki energi untuk terus ekspansi,” ujar Erick dalam keterangan resminya.
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo juga mengatakan bahwa hasil right issue itu patut disyukuri.
“Kami sangat bersyukur, proses rights issue BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” ujar Haru.
Menurut Haru, BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan. Salah satu tolok ukur kinerjanya antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.
Untuk mendapatkan tambahan modal itu, BTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp1.200, BBTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun pasca Right Issue ini selesai.