Danareksa Sekuritas Bersalin Nama, Fokus Bisnis pun Berubah
![](https://the-iconomics.storage.googleapis.com/wp-content/uploads/2020/12/07220644/Danareksa.jpg)
Seremoni peluncuran nama dan logo baru Danareksa Sekuritas menjadi BRI Danareksa Sekuritas, Senin (7/12)/Iconomics
Nama PT Danareksa Sekuritas resmi berubah menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas, pada Senin (4/12). Selain nama, logo perusahaan juga ikut berubah.
Tak hanya perubahan nama dan logo, fokus bisnis juga berubah dimana perusahaan akan lebih fokus pada pengembangan investor ritel di pasar modal serta pengembangan pasar modal syariah.
Perubahan nama dilakukan karena sejak 2018 lalu, mayoritas yaitu 67% saham Danareksa Sekuritas sudah dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Sedangkan sisanya yaitu 33% masih dimiliki oleh pemegang saham lama yaitu PT Danareksa.
“Alhamdulillah saat ini kita setelah merubah nama kita. Alhamdulillah kita boleh menggunakan nama besar PT BRI (Persero) Tbk dengan tetap mempertahankan nama Danareksa sehingga menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas. Insya Allah akan menjadi berkah yang lebih baik untuk kita semua,” ujar Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi saat peluncuran nama dan logo baru tersebut, Senin (7/12).
Pada acara peluncuran nama dan logo baru ini hadir secara virtual Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin dan hadri di lokasi acara Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi.
Friderica menjelaskan nama Danereksa tetap dipertahankan karena sudah memiliki rekam jejak yang panjang dalam sejarah pasar modal Indoneisa. “Kami telah hadir bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan bahkan sebelumnya melalui Danareksa group, kami telah banyak ambil bagian dalam pertumbuhan pasar modal Indonesia. Seperti contohnya reksa dana syariah pertama, kemudian penjamin emisi di pasar modal kita yang pertama dan sebagainya. Karena pengalaman yang panjang alhamudulillah nama Danareksa tetap dipertahankan,” jelasnya.
Tidak hanya perubahan nama, Friderica mengatakan sesuai amanat pemegang saham fokus bisnis BRI Danareksa Sekuritas ke depan juga akan berubah, meski lini bisnis lama tetap ditingkatkan. Friderica mengatakan BRI Danareksa Sekuritas akan fokus pada pengembangan investor ritel dan juga pasar modal syariah.
Hal tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa saat ini investor ritel di pasar modal semakin berkembang pesat. Demikian juga pasar modal syariah.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica mengatakan sekitar 66% nilai transaksi saham di tahun 2020 didominasi oleh investor domestik dan 44% transaksi saham di tahun 2020 berasal dari investor ritel.
“Tentu ini juga menjadi suatu peluang yang harus semua kita tangkap, terutama kami di BRI Danareksa Sekuritas. Kami juga mendapat amanah dari pemegang saham kami untuk fokus ke pengembangan ritel. Tentu untuk lini bisnis yang selama ini sudah cukup baik yaitu dalam hal institutional client, advisory, penjamin emisi kami akan terus tingkatkan,” ujarnya.
Pengembangan pasar ritel ini didukung oleh kantor cabang BRI Danareksa Sekuritas yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan sinergi dengan BRI group. “Kami telah memiliki kantor cabang yang terbanyak di Indonesia untuk perusahaan sekuritas, yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan sebagainya,”ujarnya.
Sebagai bentuk nyata dalam pengembambangan pasar modal syariah, besamaan dengan peluncuran nama dan logo baru ini, juga diluncurkan D’One Syariah yaitu syariah online trading system.
Fokus pada pengembangan pasar modal syariah ini juga tidak terlepas dari tren yang terjadi saat ini dimana keuangan syariah berkembang pesat termasuk pasar modal syariah.
“Kalau perkembangan pasar modal Indonesia, kita kalau bicara beberapa tahun lalu, nobody would like to talk shariah, sekarang everybody would like to talk shariah,” ujarnya.
Saat ini, dari 708 emiten di Bursa Efek Indonesia, 64% merupakan saham syariah. Kemudian 52% dari kapitalisasi pasar modal yang sekitar Rp 6.000 triliun merupakan saham-saham syariah.
“Belum lagi kita bicara pertumbuhan investor ritel dan syariah itu sendiri. Jadi tidak salah bila kami akan fokus dalam pengembangan ritel dan juga pengembangan syariah di pasar modal Indonesia,” ujarnya.