Dirancang Jadi Bank Digital, Bank BJB Syariah akan Melantai di Bursa Efek

0
568

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menyiapkan anak usahanya Bank BJB Syariah untuk menjadi bank yang full digital. Sementara Bank BJB sendiri akan menjadi bank hybrid yang mengkombinasikan layanan offline dan online.

“Jika ditanya mengenai mengapa Bank BJB lebih memilih untuk fokus menjadi bank hybrid dan tidak menjadi bank yang full digital, dapat kami sampaikan untuk menjadi bank digital, kami memiliki anak usaha yang lebih coock dibandingkan bank digital baik dari sisi ukuran, pasar dan ekosistemnya,” ujar Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi pada acara public expose secara daring, Selasa (22/3).

Yuddy mengatakan Bank BJB menyiapkan Bank BJB Syariah sebagai bank yang secara penuh menjadi bank digital. Bank BJB Syariah saat ini memiliki aset sebesar Rp10,4 triliun dengan laba yang positif sebesar Rp21,9 miliar dan non performing financing (NPF) yang masih terjaga di 3,4%.

“Bank BJB Syariah dalam waktu dekat pun akan segera melantai di Bursa untuk mendukung dana yang diperlukan dalam rangka penguatan permodalan, ekspansi bisnis dan juga mengembangkan infrastruktur teknologi dan produk digital lainnya,” ujar Yuddy.

Baca Juga :   BPR Indramayu Jabar Kembali Berstatus Normal, bank bjb Ungkap Langkah-langkah Selanjutnya

Saat ini Bank BJB memiliki porsi kepemilikan di Bank BJB Syariah sebesar 99,24%. Yuddy mengungkapkan sudah ada investor strategis yang siap masuk ke BJB Syariah bahkan sebelum IPO dilakukan nanti. Meski masih belum mengungkapkan identitas investor strategis tersebut, yang pasti menurut Yuddy investor tersebut memiliki ekosistem bisnis syariah sehingga akan memperkuat pasar bank BJB Syariah nantinya baik sebagai perusahaan terbuka (Tbk) maupun setelah menjadi bank digital.

“Dengan adanya kepemilikan Bank BJB di BJB Syariah penguatan infrastruktur teknologi di anak usaha pun dapat dilakukan dengan lebih efisien melalui sharing infrastruktur dimana bank BJB sebagai perusahaan induk baru saja melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi besar yaitu PT DCI Indonesia Tbk sebagai penyedia data center terbesar di Asia Tenggara untuk keamanan data dan kehandalan jaringan yang lebih kuat. Kami juga bekerja sama dengan Alibaba Cloud dalam hal cyber security dan dengan Amazon Web Sirvices untuk pengembangan kapasitas internal tenaga digital kami,”papar Yuddy.

Baca Juga :   Bank BJB Menggaet Sejumlah BPD Masuk Dalam Kelompok Usahanya

Menurut Yuddy, ekosistem merupakan kunci kesuksesan bisnis melalui chanel digital. Dengan didukung oleh investor yang tepat, baik Bank BJB sebagai induk maupun Bank BJB Syariah terus memperkuat ekosistemnya.

“Kami terus bangun ekosistem tersebut melalui pengembangan baik merchant QRIS yang diakuisisi maupun penggunaan mobile apps dimana sampai dengan Desember 2021 merchant QRIS sudah mencapai 520 ribu merchant atau tumbuh 100 kali lipat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 5.400 merchant saja. Pengguna mobile apps pun tumbuh lebih dari 250% dibanding tahun sebelumnya menjadi lebih dari 600 ribu user,” ujarnya.

Di sisi kredit untuk mengimbangi perkembangan teknologi yang ada, sekaligus memberikan kemudahan bagi para debitur atau calon debitur, khususnya untuk segmen kredit yang bersifat mass, Yuddy mengatakan Bank BJB akan menciptakan pengalaman pengajuan fasilitas kredit layaknya fintech.

Super apps Bank BJB kami rencanakan akan diluncurkan pada Mei 2022 ini yang akan memberikan experience baru bagi para nasabah Bank BJB dan tentunya mempermudah akses layanan Bank BJB bagi para calon nasabah,” ujarnya.

Leave a reply

Iconomics