Harga Saham Anjlok, Eastspring Investments: Jangka Panjang Ekonomi Indonesia Masih Baik
Aksi jual akibat penurunan harga minyak dunia melanda pasar modal, tak hanya di Indonesia tetapi juga berbagai bursa saham di seluruh dunia. Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) ditutup turun sebesar 6,58% ke level 5.136,8.
Ari Pitojo, CIO Eastspring Investments Indonesia dalam risetnya menyampaikan pelemahan IHSG pada Senin (9/3) merupakan level terendah dalam 3 tahun terakhir. Tak hanya itu, penurunan yang terjadi hari ini juga merupakan penurunan harian terdalam dalam 8,5 tahun terakhir. Semua indeks sektoral tercatat negatif, sektor aneka industri mengalami kerugian paling banyak yaitu -9,42%, disusul oleh sektor pertanian -7,92% dan sektor industri dasar dan kimia -7,35%.
“Bukan hanya IHSG, seluruh bursa dunia cukup tertekan pada perdagangan hari ini yang dipicu oleh menurunnya harga minyak sedalam 26% ke level $33,32/barrel akibat dari ketidaksepakatan antara OPEC dan Rusia mengenai jumlah produksi. Alhasil Arab Saudi memangkas harga jual minyak dan mempersiapkan peningkatan produksi yang akhirnya memicu kekhawatiran akan terjadinya perang harga,” ujar Ari dalam riset yang diterima Iconomics, Senin (9/3).
Menurut Ari, tekanan geopolitik tersebut telah menambah penurunan pasar saham global yang sebelumnya terlebih dahulu dipicu oleh virus Corona yang mengancam perlambatan ekonomi dunia.
Pada perdagangan hari ini Indeks Nikkei turun -5,07%, indeks Hang Seng -4,23%, indeks Shanghai -3,01%, indeks Shenzhen -3,79% dan indeks KOSPI -4,19%.
Menurut data terbaru dari Worldometer, sudah ada sekitar 110 ribu kasus virus Corona di seluruh dunia dengan sekitar 3,8 ribu yang telah meninggal dunia. Kekhawatiran ini semakin diperburuk dengan penyebaran virus ke negara lainnya seperti Korea Selatan dan Italia. Pada saat ini, Indonesia telah mencatat 6 kasus dari wabah COVID-19.