Jahja Setiaatmadja Beli Saham BCA, Dalam 2 Hari Raup Untung Rp 91 Juta

0
173
Reporter: Petrus Dabu

Bagi banyak inevstor pasar modal membeli saham perusahaan blue chip di harga terendah adalah sebuah kesempatan yang langkah. Momentum seperti itu bisanya hanya muncul di saat-saat krisis seperti saat ini. Banyak perusahaan berfundamental bagus, harga sahamnya jatuh ke titik terendah.

Salah satunya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Dalam setahun terakhir, harga terendah BBCA terjadi pada Senin 23 Maret dan Selasa 24 Maret. Selama dua hari tersebut, harga BBCA masing-masing ditutup di level Rp 22.150 dan Rp 22.500 per lembar.

Pada saat itu, kondisi Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) secara keseluruhan juga mengalami koreksi yang dalam, menyentuh level di bawah 4.000.

Momentum harga yang rendah ini dimafaatkan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja untuk masuk ke pasar lagi. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jahja membeli saham BCA pada 24 Maret pada harga Rp 23.000. Ia membeli sebanyak 20.000 lembar. Jadi, di luar biaya pembelian, Jahja setidaknya menghabiskan uang Rp 460 juta untuk transaksi tersebut.

Baca Juga :   BCA Digital: Transaksi Tanpa Kartu Mencapai Rp670 Miliar per Januari-September 2022

Jahja beruntung. Pada Kamis (26/3), setelah liburan Nyepi, pasar saham di seluruh dunia termasuk Indonesia pulih dari kejatuhannya. Pemicunya, karena Amerika Serikat menggelontorkan stimulus ekonomi seniali US$ 2 triliun untuk menggairahkan perekonomian yang lesu akibat pandemi virus Corona baru (Covid-19).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 10,74% pada Kamis (26/3). Pada perdagangan akhir pekan, Jumat (27/3), IHSG kembali naik sebesar 4,76% ke level 4.545,57.

Saham BBCA pun tentu saja juga naik. Pada perdagangan Kamis (26/3), BBCA naik 8,44% ke Rp 24.400. Kemudian pada Jumat (27/3), naik 12,91% ke Rp 27.550.

Dus, nilai saham yang dibeli Jahja pada 24 Maret sudah meningkat menjadi Rp 551 juta. Ia meraup untung Rp 91 juta dalam dua hari.

Catatan Iconomics, sebelumnya Jahja melakukan aksi jual saham BBCA sejak 2 Oktober 2019 hingga 9 Maret lalu. Selengkapnya bisa dibaca DI SINI.

Saat ini, jumlah kepemilikan saham Jahja di BCA sebanyak 7.927.628 lembar. Mengacu pada harga saham BCA pada Jumat (27/3), nilai kepemilikannya sebesar Rp 218,40 miliar.

Baca Juga :   Hingga Kuartal Ketiga 2021, BCA Bukukan Laba Bersih Rp23,2 Triliun

Selain Jahja, direksi BCA lainnya yang membeli saham BCA adalah Linawaty Suwono. Namun, ia sedikit telat masuk ke pasar yaitu pada 26 Maret pada harga Rp 26.450.

Jumlah saham yang dibeli Linawaty sebanyak 20.000 lembar. Jadi, total dana investasi yang dikeluarkannya sebesar Rp 529 juta. Dalam sehari, nilai investasinya itu meningkat menjadi Rp 551 juta atau bertambah Rp 22 juta pada Jumat (27/3).

Saat ini, jumlah kepemilikan saham Linawaty di BCA sebanyak 203.694 lembar atau senilai Rp 5,61 miliar dengan mengacu pada harga terakhir saham BCA.

Leave a reply

Iconomics