Nilai Saham Twitter Naik 5% karena Didongkrak Pertumbuhan Pendapatan dari Iklan
Nilai saham Twitter di Wall Street naik 5% menjadi US$ 73 per saham dalam perdagangan Kamis (22/7) kemarin. Kenaikan ini di luar dari perkiraan setelah platform media sosial itu melaporkan peningkatan target iklan untuk menjangkau pelanggan lebih luas.
Seperti dilaporkan Reuters pada Jumat (23/7), sejak awal tahun, Twitter mengejar peluncuran produk atau fitur baru seperti ruang percakapan audio dan menerbitkan berita sebagai upaya membalikkan bisnis yang tertahan selama bertahun-tahun untuk mencapai target pendapatan berlipat ganda pada 2023.
Pendapatan iklan Twitter mencapai US$ 1,05 miliar atau naik 87% secara tahunan. Angka tersebut melampaui perkiraan Wall Street yang memprediksi sekitar US$ 909,9 juta. Twitter bekerja mengefektifkan pendapatan dari iklan. Perseroan memperkenalan 2.500 kategori topik baru selama kuartal ini untuk membantu pengguna menemukan konten yang mereka minati.
“Kami mendapat sinyal bagus tentang apa yang paling diminati publik, di mana mereka berada, atau tempat yang menjadi perhatian mereka,” kata Chief Financial Officer Twitter Ned Segal.
Peningkatan pendapatan iklan itu, bersamaan dengan permintaan yang lebih tinggi dari klien yang ingin menjangkau konsumen ketika negara-negara dibuka kembali dari pembatasan pandemi Covid-19. Inilah yang membantu mendorong pendapatan iklan Twitter.
Selain Twitter, perusahaan teknologi Snap juga melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 116%. Fenomena ini menunjukkan bahwa keseluruhan pasar iklan digital sedang bergairah.
Dalam laporannya, Twitter menyebut 206 juta pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi dan ini sesuai dengan target analis yang memperkirakan 205,9 juta pengguna. Sementara pengguna di AS turun 1 juta dalam 3 bulan terakhir.