Provident Investasi Bersama (PALM) Bakal Buyback 162 Juta Saham

0
71

Pemegang saham PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham. Buyback akan dilakukan dengan maksimal 162 juta saham atau 1,03% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada Perseroan, dan akan dilaksanakan bertahap dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujui RUPSLB pada 26 Juni 2024. Terhitung, sejak 26 Juni 2024 hingga 25 Juni 2025.

”Rencana buyback saham PALM didasari atas posisi arus kas dan aset Perseroan yang masih berada di level cukup kuat, melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembelian kembali saham Perseroan. Buyback ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja saham PALM agar menjadi lebih stabil, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang lebih efisien, dan memberikan imbal hasil (return) kepada pemegang saham secara berkelanjutan,” kata Presiden Direktur PALM, Tri Boewono dalam keterangan resminya.

Tri juga mengatakan Perseroan aktif melakukan aksi korporasi untuk meningkatkan performa bisnis dan nilai tambah bagi para stakeholders. Hingga kini masih terdapat banyak ruang bagi Perseroan untuk melakukan aksi korporasi senada yang didukung performa bisnis dan struktur permodalan yang kuat.

PALM juga menyebut masih adanya limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II PALM sebesar Rp4,17 triliun yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025.

Baca Juga :   Matahari Department Store Tbk Siapkan Dana Rp1 Triliun untuk Buyback Saham

Direktur Investasi dan Portofolio PALM, Ellen Kartika menjelaskan untuk tahun ini hingga kuartal I-2024, Perseroan telah menerbitkan 1 kali Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap II dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp675,09 miliar. Sebelumnya pada 2023 Perseroan telah menerbitkan 3 kali Obligasi.

”Per Kuartal I-2024, kami masih memiliki limit dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II sebesar Rp4,17 triliun, yang dapat diterbitkan sewaktu-waktu sampai dengan Kuartal IV-2025,” kata Ellen Kartika.

Adapun penerbitan Obligasi PALM sepanjang 2023 yang sebanyak 3 kali yaitu Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp750 miliar; Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp750 miliar; dan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp157,83 miliar.

Selain menerbitkan Obligasi, PALM juga telah menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas melalui mekanisme Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) atau Rights Issue, pada 4 April 2024. Melalui Rights Issue ini, PALM telah menerbitkan saham baru sebanyak 8,65 miliar saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp418/lembar, sehingga dengan demikian jumlah dana yang diperoleh Perseroan melalui Rights Issue tersebut mencapai Rp3,61 triliun.

Baca Juga :   Tak Kebal Virus Corona, Hermina Alokasikan Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham

Ellen Kartika menjelaskan seluruh dana dari hasil PMHMETD II PALM, telah digunakan untuk 2 (dua) hal utama, yaitu sebanyak Rp3,61 triliun telah digunakan untuk penyertaan atas saham baru yang telah dikeluarkan oleh PT Alam Permai (AP), Entitas Anak Perseroan, dimana dana tersebut telah digunakan AP untuk meningkatkan investasi. Sisanya, telah digunakan untuk modal kerja dalam rangka membiayai beban operasional PALM.

Beberapa aksi korporasi lain juga tengah dilakukan oleh PALM di tahun 2024, diantaranya transaksi material berupa penandatanganan Perjanjian Amendemen dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Kredit Bergulir yang diberikan oleh United Overseas Bank Limited kepada Perseroan pada 30 Mei 2024, di mana fasilitas dinaikkan dari US$75 juta menjadi US$135 juta.

Selain itu, sesuai Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia pada 31 Mei 2024, melalui Entitas Anak Perseroan, yakni PT Suwarna Arta Mandiri (SAM), PALM berencana untuk melakukan Penawaran Tender Sukarela terhadap perusahaan sasaran yaitu PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sebanyak-banyaknya 2,77 miliar saham dengan harga Penawaran Tender Sukarela sebesar Rp350/lembar. Sehingga nilai total dari Penawaran Tender Sukarela ini maksimal Rp969,30 miliar.

Baca Juga :   31 Mei Hingga 9 Juni, Hermina Buyback Saham

“Sejumlah aksi korporasi yang Perseroan lakukan ini selain untuk menambah permodalan, juga untuk pengembangan bisnis sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi kinerja keuangan Perseroan,” ujar Ellen Kartika.

Tri Boewono mengatakan saat ini, PALM tengah fokus mengkaji emiten-emiten yang sudah masuk ke dalam pipeline. Dalam menentukan perusahaan yang akan menjadi pipeline investasi, Perseroan sudah melakukan proses yang seksama dan sudah melalui Komite Investasi.

“Kami mempertimbangkan kinerja, prospek perusahaan, peluang, dan potensi market ke depannya, dan optimis perusahaan portofolio PALM memiliki prospek yang cerah. Sebagai perusahaan investasi, PALM berkomitmen terus memperkuat struktur permodalan melalui sejumlah aksi korporasi yang telah dilaksanakan,” ujar Tri Boewono.

PALM telah mencatat kinerja keuangan hingga kuartal I-2024 dengan mempertahankan arus kas yang kuat di mana kas dan setara kas tercatat Rp141,48 miliar, dengan total aset Perseroan hingga kuartal I-2024 mencapai Rp7,65 triliun.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics