
Resmi Jadi Penghuni Bursa, Saham Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) Langsung ARA

Seremoni pencatatan perdana saham PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7).
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7), menyusul induknya PT RMK Energy Tbk (RMKE).
Pada hari pertama debutnya di lantai Bursa, harga saham RMKO langsung mencapai batas atas kenaikan alias Auto Rejection Atas (ARA). Mengutip RTI, harga saham RMKO dibuka pada level Rp560 per saham, naik 24,44% dari harga penawaran perdana Rp450 per saham. Harga tersebut belum berubah sepanjang perdagangan sesi pertama ini.
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk merupakan perusahaan dengan spesialisasi binis jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat yang terafiliasi dengan PT RMK Energy Tbk (RMKE).
Vincent Saputra, Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk mengtakan saat ini perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in house milik anak usaha RMKE.
“Ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batu bara dari tambang-tambang non grup di Muara Enim dan Lahat. Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan tidak berelasi secara signifikan,” ujar Vincent di Main Hall BEI, Senin.
Ia mengatakna pada tahun 2022 Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 6,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dengan CAGR antara tahun 2020 sampai 2022 sebesar 7,9 kali.
Seiring dengan peningaktan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali di tahun 2022.
“Terlebih lagi dengan menjadi perusahaan terbuka, kami yakin RMKO ke depannya akan dapat menggarap berbagai proyek pertambangan dan tidak hanya terbatas di Sumatera dan bahkan terbuka dengan peluang sebagai perusahaan penyedia jasa pertambangan untuk komoditas lainnya,” ujarnya.
Antusiasme investor terhadap IPO RMKO juga terlihat dari jumlah investor yang melakukan pemesanan saham selama masa penawaran umum. Vincent mengatakan IPO RMKO mengalami oversubscribed sebesar 166 kali dengan jumlah investor sebanyak 31 ribu investor ritel.
RMKO melepaskan sebanyak 250 juta saham biasa atas nama atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan harga penawaran perdana sebesar Rp450 per saham, perseroan mendapatkan dana sebesar Rp112,5 miliar dari IPO ini.
Dana yang diperoleh dari IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha berupa pembelian bahan bakar (fuel) untuk kegiatan operasi alat-alat berat, pelumas, pembelian suku cadang (sparepart) alat-alat berat, dan pemeliharaan alat berat, kendaraan dan mesin yang dimiliki oleh perseroan.