Sekitar 10 Juta Telur Dihancurkan untuk Dongkrak Harga Ayam

Ilustrasi
Untuk mendongkrak harga ayam, pemerintah berencana menghancurkan jutaan telur ayam yang siap menetas. Penghancuran akan dilakukan tiap minggu hingga mencapai 10 juta telur. Setelah itu, pemerintah akan mengevaluasinya.
Dikatakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, langkah tersebut merupakan satu-satunya untuk mendongkrak harga. Dengan menghancurkan jutaan telur dan mengurangi pasokan ayam diharapkan bisa meningkatkan harga di pasar.
Pasokan ayam di Indonesia dinilai telah berlebihan ketimbang konsumsi sehingga membuat harga anjlok. Tetapi, harga murah boleh jadi menguntungkan konsumen walau merugikan industri peternakan.
Seperti dilaporkan, harga ayam disebut anjlok 25% pada tahun ini menjadi Rp 30.050 per kilogram. Harga terendah dalam 3 tahun terakhir. Pemerintah berharap beberapa perusahaan mengambil bagian dari penghancuran telur ini.
Pada Juni lalu, misalnya, pemerintah memberi waktu 2 minggu kepada para peternak untuk menghancurkan sekitar 3 juta ayam untuk menaikkan harga ayam. Para peternak meningkatkan produksi mereka dan berharap bisa meraih keuntungan pada musim Lebaran lalu.
Akan tetapi, harapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Untuk mencegah anjloknya harga ayam, Kementerian Pertanian mengimbau peternak untuk memusnahkan ayam yang berusia 68 minggu selama 2 pekan hingga 9 Juli 2019.
Peternak ayam mengeluhkan anjloknya harga ayam tersebut. Bahkan berada di bawah harga pokok yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 18.000 per kilogram. Indonesia disebut menghasilkan 3,6 juta ton daging pada 2018, tapi konsumsi hanya 3,1 juta ton. [Channel News Asia]