Tiga Perusahaan Melantai di Bursa Efek, Harga Sahamnya Kompak Menghijau

0
49

Harga saham tiga emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia [BEI] pada Senin, 8 Juli 2024, kompak menghijau, di tengah Indeks Harga Saham Gabungan [IHSG] yang melemah.

Tiga perusahaan yang resmi mencatatkan sahamnya pada awal minggu kedua Juli ini adalah PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF)dan PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA).

Mengutip RTI, harga saham BLES dibuka pada level Rp246 per saham pada debut perdananya di Bursa. Harga tersebut naik 34,43% dari harga penawaran perdana di level Rp182 per saham.

BLES yang bergerak di industri bata ringan dan semen mortar meraup dana Rp240,42 miliar dari penawaran umum perdana saham ini. Dana tersebut antara lain digunakan untuk belanja modal yaitu pembelian kendaraan colt diesel dan big dump truck sebesar Rp100 miliar.

Sisanya, untuk modal kerja yaitu biaya operasional pabrik, pembayaran kepada pemasok, pembayaran kepada ekspedisi, penambahan Sumber Daya Manusia (SDM).

Harga saham PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) juga naik signifikan pada hari pertamanya di Bursa. Harga GOLF dibuka pada level Rp270 per saham pada awal perdagangan hari pertamanya di BEI. Harga tersebut naik 35% dari harga perdana Rp200 per saham.

Baca Juga :   Resmi Tercatat di BEI, Harga Saham Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) Naik 34,29%

GOLF yang bergerak dalam bidang jasa konsultasi dan pengelolaan lapangan golf meraup dana Rp390 miliar dari penawaran umum perdana saham ini. 

Sebanyak 87,53% dari dana tersebut digunakan untuk penyetoran modal ke anak usaha yaitu PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG). Selanjunya, NKG menggunakan dana tersebut antara lain untuk pembangunan hotel bintang 6 di Jimbaran Bali.

PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang merupakan emiten ke-3 yang melantai di BEI pada 8 Juli ini, harga sahamnya juga dibuka menghijau pada level Rp268 per saham, naik 7,2% dari harga penawaran perdana Rp250 per saham.

ISEA memperoleh dana Rp72,5 miliar dari penawaran umum perdana saham. Sebanyak 90% dari dana hasil penawaran umum ini digunakan untuk  pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu. Bahan baku langsung mencakup pembelian udang.

Sedangkan, bahan baku pembantu meliputi master karton, polybag, tray, tepung, dan bahan tambahan pangan (food additive) dari pemasok yang merupakan pihak penjual perorangan maupun penjual berbentuk badan hukum.

Leave a reply

Iconomics