Tiga Perusahaan Resmi Melantai di BEI, Satu Milik Menantu Megawati
PT Bursa Efek Indonesia [BEI] kedatangan tiga anggota baru pada Rabu, 8 Januari 2025. Ketiga perusahaan tersebut, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII), PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), masing-masing menjadi perusahaan tercatat pertama, kedua dan ketiga pada 2025 ini.
Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, menjadi perusahaan tercatat (emiten) adalah langkah awal. Selanjutnya, tugas manajemen adalah memastikan fundamental yang solid dan terus bertumbuh.
“BOD, top management team tentu kita harapkan dapat melihat perkembangan yang ada. Adapatif terhadap perkembangan dan bisnis yang bergerak dinamis,” ujar Yetna dalam sambutannya.
Selain memastikan fundamental yang solid dan terus bertumbuh, Yetna juga mengingatkan soal tata kelola (governance) yaitu transparansi dan memperhatikan etika bisnis dalam menjalankan perusahaan.
“Corporate governance akan menjadi fondasi,” bagi manajemen untuk “membangun trust” di pasar modal, kata Yetna.
Pada 2024, BEI meraih sejumlah Pencatatan Efek baru meliputi 41 saham baru, 143 emisi obligasi dan sukuk, 1 ETF baru, serta 495 waran terstrukur.
Berdasarkan data dari EY Global IPO Trends 2024, jumlah Pencatatan Saham Baru di BEI menempati peringkat ke-10 di dunia dari sisi jumlah IPO, dengan total fund-raised IPO saham mencapai Rp14,3 triliun. Dengan demikian total Perusahaan Tercatat Saham sampai dengan akhir 2024 mencapai 943 perusahaan.
Tiga emiten baru yang melantai di BEI pada 8 Januari ini berhasil meraup dana Rp592,05 miliar.
Rinciannya, PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) berhasil mendapatkan dana sebesar Rp41,20 miliar. Kemudian PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) mendapatkan dana sebesar Rp144,94 miliar dan PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sebesar Rp405,90 miliar.
“Kami sangat bangga bisa menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Dengan menjadi perusahaan terbuka kami harapkan bisa berkembang nantinya, bekerja sama dengan investor baik dari dalam maupun luar negeri, serta bisa meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi serta corporate governance untuk menjadi perusahaan yang lebih baik,” ujar Adi Wibowo Adisaputro, Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII).
PT Asuransi Digital Bersama Tbk berdiri pada 1987 dengan nama PT Sarana Lindung Upaya. Berdasarkan akta pendirian perusahaan, sebanyak 40% saham perusahaan ini dimiliki oleh Panoet Harsono, mantan direktur utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Tengah.
Selain itu, 40% saham perusahaan ini juga dimiliki oleh Djajus Adisapoetro, yang pernah menjadi Direktur PT Bintang Djaja, perusahaan berbasis di Semarang, Jawa Tengah yang menjadi agen aspal Pertamina.
Djajoes juga tercatat sebagai presiden Komisaris PT Soe Makmur Resources sejak 2010, Komisaris PT Federal Karyatama sejak 1992, President Commissioner PT Aspal Mitra Utama sejak 1995, Komsiaris PT Alam Abadi Resources sejak 2010, dan Presiden Komsisaris PT Andarila Investama. Ia juga pernah menjadi Presiden Komisaris PT SMR Utama Tbk.
Berdasarkan akta tahun 2024, PT Asuransi Digital Bersama Tbk dimiliki oleh beberapa pihak yaitu Adi Wibowo Adisaputro (48,09%), Djajus Adisaputro (31,01%), serta sejumlah Dapen Bank Pembangunan Daerah seperti Dapen BPD Jawa Tengah (10,43%), Dapen BPD DKI (2,87%), Dapen Bank BJB (2,65%), dan Dapen Pegawai BPD Jatim (1,60%).
Emiten kedua adalah PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX), perusahaan properti yang memiliki proyek di wilayah Bogor, Cilengsi dan Cilegon.
“Hasil penawaran saham perdana akan digunakan untuk meningkatkan pembangunan perumahan dan persiapan untuk proyek-proyek baru di waktu mendatang, sehingga dapat terus menjadi mitra bagi masyarakat untuk memiliki rumah hunian,” ujar Ferdinand Aryanto, Direktur Utama Kentanix.
Pada masa penawaran 2 Januari hingga 6 Januari, Ferdinand mengatakan, saham Kentanix disambut positif oleh calon investor.
“Permintaan saham melebihi penawaran sebesar 30 kali, sungguh sangat menggembirakan hati,” ujarnya.
Emiten ketiga adalah PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), perusahaan hulu migas yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh PT Rukun Raharja Tbk, milik Hapsoro Sukmonohadi, suami Puan Maharani. Politkus PDI-Perjuangan sealigus Ketua DPR RI ini merupakan putri Megawati Soekarno Putri.
Direktur Utama PT Raharja Energi Cepu Tbk, Alexandra Sinta Wahjudewanti mengatakan, Perseroan bergerak di bidang hulu migas.
“Saat ini kami memiliki investasi di blok Cepu melalui perusahaan asosiasi kami serta Participating Interest di blok Jabung, Jambi melalui anak usaha kami,” ujarnya.
Ia mengatakan, sejak awal berdiri PT Raharja Energi Cepu Tbk telah berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan nilai tambah bagi mitra serta masyarakat luas.
“Keputusan untuk menjadi perusahaan terbuka adalah langkah strategis yang menandai babak baru dalam perjalanan kami menuju transparansi, profesionalisme, dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pencatatan saham ini, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, mengembangkan inovasi serta memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham dan masyarakat,” ujarnya.
Pasar modal, kata Alexandra, “bukan sekedar tempat mencari pendanaan tetapi juga wadah untuk membangun kepercayaan dan kolaborasi yang lebih luas.”
“Kami akan selalu mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporte governance demi menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan,” ujarnya.