Ekspor Sawit Turun, Inilah Kinerja Periode April 2024

0
40

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyampaikan produksi crude palm oil (CPO) April 2024 mencapai 4,115 juta ton. Jumlah tersebut naik 0,32% dari 4,102 juta ton pada Maret 2024.

Adapun produksi palm kernel oil (PKO) naik sekitar 0,52% dari 391 ribu ton pada Maret 2024 menjadi 393 ribu ton pada April 2024.

Dalam keterangan resmi Gapki, Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono menyebut total konsumsi dalam negeri pada bulan April mengalami penurunan sebesar -0,26 % dibandingkan bulan Maret 2024 yaitu dari 1.898 ribu ton menjadi 1.893 ribu ton. Konsumsi pada bulan April untuk pangan mengalami kenaikan 4,28% menjadi 862 ribu ton dari 827 ribu ton pada bulan Maret konsumsi untuk oleokimia sedikit naik menjadi 188 ribu ton dari 187 ribu ton pada bulan Maret sedangkan konsumsi biodiesel pada bulan April turun 4,67% menjadi 842 ribu ton dari 884 ribu ton pada bulan Maret.

Kinerja total ekspor bulan April mengalami penurunan 14,94% yaitu dari 2,560 juta ton pada bulan Maret menjadi 2,178 juta ton pada bulan April. Penurunan ekspor pada bulan April yang terbesar terjadi pada CPO sebesar 46,7% dari 327 ribu ton pada bulan Maret menjadi 174 ribu ton, diikuti oleh oleokimia sebesar 17,05% dari 429 ribu ton pada bulan Maret menjadi 356 ribu ton dan olahan CPO sebesar 10,29 % dari 1,677 juta ton pada bulan Maret menjadi 1,504 juta ton.

Baca Juga :   Bagaimana Prospek Harga dan Produksi CPO Tahun Ini? Begini Paparan dari Gapki

Adapun kenaikan ekspor bulan April terjadi pada PKO menjadi 6 ribu ton dari 0,2 ribu ton pada bulan Maret, pada biodiesel menjadi 14 ribu ton dari 5 ribu ton pada bulan Maret dan olahan PKO menjadi 122 ribu ton dari 121 ribu ton pada bulan Maret.

Nilai ekspor bulan April turun 9,64% menjadi US$1.968 juta dari US$2.178 juta pada bulan Maret yang selain karena volume juga karena harga yang turun dari US$1.042/ton menjadi US$1.039/ton cif Rotterdam.

Gapki juga menyampaikan penurunan volume ekspor dari bulan Maret ke April yang terbesar terjadi untuk tujuan China yakni dari 447 ribu ton menjadi 315 ribu ton, diikuti oleh India dari 456 ribu ton menjadi 332 ribu ton, Bangladesh dari 162 ribu ton menjadi 67 ribu ton dan Pakistan dari 270 ribu ton menjadi 182 ribu ton, dan Belanda dari 169 ribu ton menjadi 108 ribu ton.

Kenaikan volume ekspor pada bulan April dari bulan Maret terjadi untuk tujuan Amerika Serikat dari 129 ribu ton menjadi 193 ribu ton, Spanyol dari 38 ribu ton menjadi 70 ribu ton dan Italia dari 67 ribu ton menjadi 84 ribu ton.

Baca Juga :   Phapros Gandeng Perusahaan Asal Korea Selatan untuk Memperkuat Produk Anestasi

Ekspor tujuan Pakistan meningkat 68,49% pada April 2024 secara YoY. Ekspor ke Pakistan pada bulan April tahun 2024 menjadi 741 ribu ton berbanding 440 ribu ton pada 2023. Demikian juga untuk India yang naik dengan 3,62% menjadi 1,223 juta ton berbanding dengan 1,180 juta ton untuk tahun 2023 sedangkan untuk tujuan China YoY April 2024 lebih rendah 4,2% berbanding dengan tahun 2023, tujuan EU lebih rendah 3% dan AS lebih rendah 1,16%.

Dengan stok awal April sebesar 3,300 juta ton, produksi CPO dan PKO 4,115 juta ton, konsumsi dalam negeri 1,893 juta ton dan ekspor 2,178 juta ton, maka stok akhir  April 2024 menjadi 3,741 juta ton atau meningkat sekitar 13,36 % dibandingkan stok bulan Maret 2024.

Leave a reply

Iconomics