Hampir Dua Tahun Berlalu, Apa Kabar Rencana Merger Bank Nobu dan MNC Bank?

0
164

Bergulir sejak awal 2023, rencana merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk atau MNC Bank dan PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) belum juga terealisasi.

Pada Juni lalu, pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan proses ‘perkawinan’ bank milik Lippo Group dan MNC Group ini masih berlangsung.

Sementara manajemen Bank Nobu masih irit bicara ketika ditanya perkembangan rencana merger ini dalam paparan publik, Jumat (13/12).

“Pada saat ini kami belum bisa sharing banyak dulu mengenai ini, karena informasinya masih berjalan,” kata Hendra Kurniawan, Direktur Bank Nobu.

Hendra mengatakan, manajemen akan menyampaikan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia [BEI] bila ada aksi korporasi yang dilakukan.

“Karena ini memang perusahaan publik, merupakan suatu kewajiban kita untuk menyampaikan informasi apa yang akan kita jalankan dan kita laksanakan,” ujarnya.

Sebelumnya, sejak awal 2023 berhembus kabar MNC Bank dan Bank Nobu melakukan merger.

Dalam perkembagannya, Hanwha Life – perusahaan asuransi asal Korea Selatan – juga dikabarkan mencaplok 40% saham Bank Nobu.

Baca Juga :   Tergabung Jaringan Link, MNC Bank Siapkan 2 Fitur Baru untuk Nasabah

Namun, Otoritas Jasa Keuangan [OJK] menyatakan rencana akuisisi 40% saham Bank Nobu oleh Hanwha “merupakan aksi korporasi terpisah dari rencana konsolidasi perbankan antara Grup MNC dan Grup Lippo.”

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan dalam keteranganya pada 10 Juni menyampaikan OJK “belum mendapatkan pengajuan secara tertulis atas rencana akuisisi” Bank Nobu oleh Hanwha Life.

“Perlu diketahui bersama bahwa proses akuisisi/ pengambilalihan memerlukan waktu yang tidak sebentar karena calon investor perlu mendapatkan persetujuan OJK terlebih dahulu,” ujar Dian.

Sementara itu, untuk merger MNC Bank dan Bank Nobu, Dian mengatakan “pelaksanaan proses merger masih terus berjalan”.

Masing-masing Pemegang Saham Pengendali (PSP), menurut Dian, “terus melakukan komunikasi dalam rangka proses negosiasi terkait pemenuhan rasio kepemilikan saham bank hasil merger.”

“Namun demikian, negosiasi tersebut masih memerlukan waktu yang tidak sebentar, dengan mempertimbangkan tingginya kompleksitas bisnis mengingat kedua entitas merupakan bagian dari ekosistem konglomerasi yang besar, serta rencana pengembangan dan sinergi bisnis bank ke depan pasca merger,” ujarnya.

Baca Juga :   Hanwha Life Berencana Caplok Bank Nobu, Bagaimana Nasib Merger dengan Bank MNC?

OJK, tambah Dian, “tetap terus melakukan monitoring dan koordinasi dalam rangka memastikan pelaksanaan komitmen merger dari kedua bank.”

Dalam presentasi pada paparan publik, Jumat (13/12), manajemen Bank Nobu mengungkapkan, per September 2024, aset Bank Nobu tercatat sebesar Rp31,9 triliun, naik 28,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Kenaikan aset ini terutama disebabkan oleh lonjakan penyaluran kredit sebesar 32,75% yoy, dari Rp13,6 triliun pada akhir September 2023 menjadi Rp18,08 triliun pada akhir September 2024.

Pertumbuhan penyaluran kredit terutama ditopang oleh pertumbuhan segmen konsumer, UKM dan mikro.

Di sisi kewajiban, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh signifikan sebesar 37,9% yoy, menjadi Rp22,42 triliun, dari sebelumnya pada tahun lalu sebesar Rp16,26 triliun. Mayoritas DPK ini berupa deposito yaitu sebesar Rp15,25 triliun dan mengalami pertumbuhan sebesar 46% yoy.

Pendapatan bunga bersih Bank Nobu selama sembilan bulan pertama 2024 mencapai Rp710 miliar, tumbuh 29% yoy. Pendapatan fee base income mencapai Rp216 miliar, tumbuh 106% yoy.

Baca Juga :   MNC Bank dan Nobu Kompak Bantah Melakukan Merger

Laba bersih selama periode Januari-September 2024 mencapai Rp226,3 miliar, tumbuh 116% yoy.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics