
Sis Apik Wijayanto Bedah Pengaruh Transglobal Leadership di Perusahaan

Direktur Hubungan Lembaga BNI Sis Apik Wijayanto/Dok. Ist
Sis Apik Wijayanto berhasil menyelesaikan gelar Doktor di Universitas Brawijaya Malang dengan waktu kurang dari 4 tahun dan telah diwisuda pada tanggal 26 September 2021. Direktur Hubungan Lembaga BNI ini memperoleh predikat Cum Laude (dengan pujian) dari disertasi yang berjudul “Pengaruh Transglobal Leadership terhadap Militansi, Innovation Culture, Performance dan Sustainability.”
Dalam membuat disertasinya, ia menggunakan jenis penelitian kuantitatif, populasi sample di salah satu BUMN yang mempunyai cabang tersebar dan terbesar di seluruh Indonesia dengan jumlah populasi (N) sebanyak 481 dan menggunakan metode Slovin dengan toleransi 5%, maka sample penelitian (n) ditetapkan sebesar 218 responden.
Penelitian ini menggunakan explanatory atau confirmatory research penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Variabel yang diteliti dalam penelitian adalah Transglobal Leadership sebagai variabel eksogen; Militansi, Innovatian Culture, dan Performance sebagai variabel intervening dan Bank Sustainabilty sebagai variabel endogen.
Dalam keterangan tertulis yang diterima, dalam disertasinya, Sis Apik mengambil teori-teori dari literatur dan jurnal jurnal internasional tentang transglobal leadership, militansi, performance dan sustainability juga mengambil beberapa Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yaitu POJK No 4/POJK.03.2016 tentang Penilaian Tingkat Keseahatan Bank Umum serta POJK No. 51/POJK.03.2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan, keduanya sangat bermanfaat bagaimana melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dan juga bagaimana sebuah aksi keuangan berkelanjutan diterapkan di bank dengan menggunakan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan, bahkan didunia bisnis modern saat ini banyak menerapkan ESG, environmental, social dan (corporate) governance.
Transglobal Leadership merupakan suatu model kepemimpinan yang mampu menggerakkan roda perusahaan menjadi sangat maju dan berkembang serta mampu memperluas area kerjanya ke seluruh dunia. Perusahaan yang memiliki pemimpin Transglobal Leadership dapat mendorong adanya pengembangan Innovation Culture dalam sebuah perusahaan.
Selain itu, karakter militan harus terus dibangun dalam Transglobal Leadership, sehingga mampu membentuk karakter militan dari segi karyawan maupun pimpinan sebagai budaya kerja yang mana hal ini akan berakibat kemajuan yang pesat bagi perusahaan. Upaya untuk mencapai keberlanjutan pada perusahaan diperlukan adanya budaya inovasi untuk terus bersaing dengan perusahaan lainnya.
Dalam penelitian tersebut dipaparkan bahwa pendorong terkuat sustainability adalah Transglobal Leadership, yang mana terdapat dalam diri individu pimpinan, karyawan dalam sebuah perusahaan .
Kedua, pendorong terkuat Bank Sustainability adalah Bank Performance. Kinerja perusahaan berdasarkan hasil penelitian dibangun oleh dua faktor yakni dari sisi pimpinan yakni pemimpin Transglobal dan Innovation Culture dalam perusahaan.
Ketiga, pendorong terkuat Bank Sustainability yakni Innovation Culture. Dalam penelitian ini Innovation Culture dibentuk oleh Transglobal Leadership dan Militansi.
Transglobal Leadership diharapkan dapat mempersiapkan segala bentuk kemungkinan yang akan terjadi dan solusi dalam pemecahaan sebuah masalah di masa depan (tantangan). Dasar pemikiran inilah yang digunakan dalam Transglobal Leadership yang mengutamakan intelegensia yang menjadi pelopor, perintis dan ahli-ahli pikir dalam sebuah perusahaan. Intelegensia tentunya mendukung innovation culture. Berdasarkan paparan tersebut Transglobal Leadership akan mendorong Sustainability melalui Innovation Culture.
Dari hubungan 5 variable yang diteliti menemukan konsep baru (Novelty), yaitu militansi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap innovation culture dengan arah yang positif, selain itu militansi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap sustainability, akan tetapi berpengaruh signifikan melalui innovation culture.
Prof. Muliaman D. Hadad sebagai seorang yang berpengalaman di bidang regulasi jasa keuangan menyampaikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti, kemudian hasil penelitian serta bagaimana implementasi variabel-variabel disaat digitalisasi dan masa pandemi saat ini sehingga perusahaan terus eksis disaat pandemi seperti saat ini, dan Sis Apik yang juga alumni Magister Manajemen Universitas Airlangga Surabaya menjawab dengan lancar diantaranya adalah sikap militansi yang harus selalu ada pada seluruh karyawan serta implementasi innovation culture agar perusahaan terus melakukan inovasi.
Sis Apik menyampaikan bahwa penelitian-penelitian berikutnya tentang Transglobal Leadership, militansi, innovation culture, performance serta sustainability perlu terus dilakukan karena akan menguji dan barangkali akan memperkuat temuan dalam disertasinya.
Pada saran disertasinya, Sis Apik memberikan saran agar penelitian yang akan datang menggunakan aspek kinerja yang lebih detail dan aspek balance score card, sehingga penelitian selanjutnya akan memperkaya dan memperkuat temuan tentang hubungan 5 variabel tersebut. Selain itu diperlukan pendekatan kualitatif untuk menguatkan konsep pengukuran variabel Militansi.
Leave a reply
