KAI Reaktivasi Jalur Cibatu-Garut untuk Permudah Konektivitas ke Bandung dan Jakarta
PT Kereta Api Indonesia (Persero) mereaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut. Jalur ini akan kembali dioperasikan setelah terakhir kali beroperasi pada 1983. KAI akan menjalankan jalur Cibatu – Garut setelah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan.
“Untuk jalur Cibatu – Garut, seluruh aspek baik sarana, prasarana, serta SDM, semua telah siap. Namun kami masih berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya dilakukan safety assessment terkait jalur tersebut,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran pers tertulis.
KAI menyebut rangkaian uji coba serta trial and run akan terus dilakukan agar dapat segera dilakukan tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum.
KAI memulai reaktivasi jalur Cibatu – Garut sejak 2018. Di samping jalur kereta api, KAI juga membangun kembali 3 stasiun yang dilewati yaitu Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut.
Pada proses reaktivasi ini, KAI tetap menjaga kelestarian aset yang menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Garut tersebut. Misalnya pada pembangunan Stasiun Garut, KAI masih menjaga keaslian bentuk bangunannya.
“Untuk mengakomodasi pelanggan dengan jumlah yang lebih besar, KAI juga telah membangun gedung baru yang lebih megah dan modern di Stasiun Garut,” kata Joni.
Dalam waktu dekat, Jalur Cibatu-Garut akan memberikan konektivitas bagi masyarakat Garut untuk menuju Bandung atau Jakarta dan sebaliknya.
Joni mengatakan reaktivasi jalur kereta api Cibatu – Garut juga diharapkan semakin memaksimalkan potensi wisata di wilayah Garut.