Pashouses, Perusahaan Proptech yang Berkembang Pesat di Tengah Pandemi

0
1650

Perushaan properti teknologi (proptech), Pashouses berkembang pesat sejak berdiri pada tahun 2020. Lahir di tengah pandemi dengan mobilitas sosial yang terbatas, perushaaan ini berkembang dengan pesat dalam usianya yang masih kurang dari dua tahun.

“Pashouses adalah sebuah persahaan properti teknologi (proptech) dimana kami menggunakan teknologi sebagai basis bisnis kami. Penggunaan teknologi ini membuat kami dapat membeli dan menjual rumah dengan harga yang wajar dan dengan proses yang mudah serta transparan,” ujar Junghans Tasani, CEO dan Co-founder Pashouses dalam acara temu media, di Hotel Kuretakeso, kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (31/5).

Junghans mengatakan dari sisi organisasi, awal berdiri tahun 2020 lalu, Pashouse hanya dijalankan oleh lima orang. Namun, dalam kurun waktu 1,5 tahun, jumlah karyawan sudah mencapai hampir 100 orang.

“Hal ini menunjukkan bahwa model bisnis yang dilakukan oleh Pashouses ditanggapi secara positif oleh masyarakat. Model bisnis Pashouses memungkinkan jual beli properti selesai dengan cepat, sekitar dua minggu mulai dari penawaran dari calon penjual, negosiasi, penandatanganan di notaris, hingga pembayaran diterima oleh penjual. Begitu pun bagi pembeli rumah. Model bisnis seperti ini dengan mudah dapat dikembangkan ke berbagai kota besar di Indonesia bahkan di macanegara,” ujarnya.

Baca Juga :   PAS Technologies, Solusi Cepat Jual Rumah dengan Harga Wajar

Bin Anindita, COO dan Co-founder Pashouses menambahkan sebagai perusahaan berbasis teknologi di bidang properti, Pashosues ingin memberikan dampak positif bagi penjual dan pembeli rumah.

“Sejauh ini kami sudah berhasil mengembangkan produk kami dan menghasilkan dampak positif bagi para penjual sehingga para penjual bisa merasakan proses transaksi yang mudah dan terpercaya. Salah satu tandanya adalah kami sudah berhasil memproses 10 ribu rumah tapak di Jabodetabek di dalam pipeline kami. Ini berarti kami sudah bisa melayani sampai saat ini 10% dari pasar rumah secondary yang ada di di Jabodetabek. Kami berharap kedepannya, kami bisa terus memberikan layanan yang terpercaya ini ke pasar yang nilianya hingga US$6 miliar (pasar rumah secondary) di Jabodetabek,” ujar Anindita.

Budi Waskita, Chief Technology Officer (CTO) Pashouses menjelaskan proptech seperti Pashouses adaalah upaya mengaplikaskan teknologi pada industri properti, sebagaimana misalnya Traveloka mengaplikasikan teknologi di dunia travel atau Gojek di dunia transportasi.

Budi mengatakan salah satu aplikasi teknologi pada sektor properti ini adalah penggunaan big data dalam menentukan harga jual rumah dengan menggunakan data transaksi yang telah terjadi sebelumnya di sekitar lokasi yang sama. Data tersebut diperoleh dari berbagai sumber termasuk dari agen Pashouses yang ke lokasi rumah. Dengan big data ini, analisis harga lebih ilmiah.

Halaman Berikutnya
1 2

Leave a reply

Iconomics