Proteksi Risiko Penyakit Kritis, Great Eastern Life Indonesia dan Bank OCBC NISP Luncurkan Great Multiple Critical Illness

0
571

PT Great Eastern Life Indonesia (Great Eastern Life Indonesia) dan Bank OCBC NISP meluncurkan produk asuaransi untuk perlindungan dari risiko penyakit kritis. Produk dengan nama Great Multiple Critical Illness tidak hanya memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah dari risiko penyakit kritis yang tidak terduga, tetapi juga untuk memperluas perlindungan kepada penyintas penyakit kritis untuk menghadapi penyakit kritis lainnya. Dengan produk Great Multiple Critical Illness ini, nasabah akan terus memiliki perlindungan terhadap penyakit kritis lainnya di masa depan.

Clement Lien, Presiden Direktur Great Eastern Life Indonesia mengungkapkan banyak orang membeli perlindungan penyakit kritis ketika masih sehat. Namun, ketika terjadi penyakit kritis, dan klaim dibayarkan maka pertanggungan mereka akan berhenti.

“Dengan kemajuan ilmu kedokteran saat ini, semakin banyak yang dapat bertahan hidup setelah mengalami penyakit kritis. Karena itu kita sering mendengar istilah “penyintas serangan jantung” atau “penyintas kanker”. Hal ini meningkatkan permintaan untuk perlindungan penyakit kritis yang berkelanjutan,” ujar Clement Lien saat konferensi pers, Senin (5/7).

Nina Ong, Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia menambahkan saat ini literasi masyarakat terhadap kesehatan sudah meningkat sehingga informasi mengenai biaya perawatan medis untuk penyakit kritis yang cukup tinggi juga telah diketahui masyarakat.

Baca Juga :   Great Eastern Life Indonesia Gandeng Insurtech Qoala untuk Perluas Distribusi

“Karena itu, kami menghadirkan Great Multiple Critical Illness sebagai perlindungan finansial untuk diri sendiri dan keluarga ketika terjadi risiko penyakit kritis. Dengan premi yang kompetitif dan perlindungan terhadap penyakit kritis yang lebih luas, Great Multiple Critical Illness melindungi mimpi dan harapan besar setiap keluarga Indonesia agar dapat terwujud di kemudian hari, juga memberikan perlindungan finansial yang maksimal kepada keluarga.” jelas Nina.

Great Multiple Critical Illness memiliki keunggulan utama. Pertama, proteksi maksimal, yaitu memberikan manfaat 4x klaim untuk Penyakit Kritis Major dengan group yang berbeda serta pengembalian Premi 100% dengan atau tanpa klaim.

Kedua, perlindungan komprehensif sampai usia 80 tahun terhadap 59 penyakit kritis major, manfaat Pembebasan Premi ketika Nasabah terdiagnosa penyakit kritis major serta dapat dilengkapi dengan asuransi tambahan (rider) Great Early CI yang memberikan perlindungan terhadap 63 jenis penyakit kritis minor / tahap awal.

Ketiga, premi yang kompetitif sesuai dengan usia nasabah dan tersedia pilihan pembayaran yang fleksibel sesuai kebutuhan dan kemampuan nasabah.

Baca Juga :   Bank OCBC NISP Luncurkan Produk Tabungan dan Reksa Dana Berjangka Mulai dari Rp20.000

Dengan keunggulan-keunggulan dari Great Multiple Critical Illness tersebut, Nina optimis produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia dan membantu mereka agar lebih siap jalani hidup. Diharapkan produk Great Multiple Critical Illness ini dapat membantu masyarakat dalam melindungi finansial keluarga ketika terjadi risiko penyakit kritis.

Juky Mariska, Wealth Management Head Bank OCBC NISP mengatakan bahwa situasi pandemi semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan. “Data dari Nielsen menunjukan kesadaran untuk memiliki produk asuransi jiwa di berbagai kota besar Indonesia sebesar 24% hampir sejajar dengan Singapura yang tercatat sebesar 26%. Sejalan dengan visi kami menjadi mitra tepercaya untuk meningkatkan kualitas hidup, hal ini menuntut komitmen kami untuk dapat menghadirkan beragam solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kami berharap Great Multiple Critical Illness dapat menjadi solusi nyata perlindungan finansial untuk risiko penyakit kritis yang menjadi silent killer terbesar di Indonesia,” ujar Juky.

Hadir pula dalam acara konferensi pers ini, dr. Vito A. Damay, SpJP (K), Mkes, FIHA,FICA, FAsCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Dokter yang akrab disapa Vito ini mengatakan memasuki masa pandemi, setiap orang berlomba-lomba untuk hidup sehat dengan berolahraga mulai dari lari dan bersepeda dengan cukup sering. Aktivitas ini, menurutnya, sangat baik. Tetapi yang penting untuk diketahui masyarakat adalah kegiatan berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa pemahaman yang menyeluruh terhadap kondisi tubuh dapat menimbulkan penyakit mematikan, contohnya penyakit jantung. Kondisi yang sering terjadi adalah serangan jantung saat berolahraga. Karena itu, ia menyarankan untuk cek selalu kondisi tubuh saat akan berolahraga dan setelahnya. Melakukan check-up secara rutin akan sangat membantu untuk tetap berada pada kondisi tubuh sehat, selain dari makan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

Baca Juga :   OCBC NISP Fasilitasi Pembayaran Pajak Ekspor-Impor Lewat Fitur Multibilling

“Gaya hidup yang serba cepat serta pola makan yang buruk dan tidak sehat juga dapat menjadi pemicu yang akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius, salah satunya penyakit kritis. Pemahaman ini menjadi penting sebagai salah satu bentuk untuk antisipasi atas risiko penyakit kritis yang dapat memberikan implikasi terhadap kesehatan mental sampai kesehatan finansial,” ujar dokter Vito.

 

Leave a reply

Iconomics