Anggota DPR: Keputusan Bulog Impor Beras Dinilai Bertentangan dengan Perintah Jokowi

0
274
Reporter: Rommy Yudhistira

Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan menilai keputusan Perum Bulog mengimpor beras sebagai stok cadangan beras pemerintah (CBP) bertentangan dengan perintah Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Jokowi dalam berbagai kesempatan memerintahkan untuk tidak melakukan impor beras.

“Tentunya ini ironis mengingat Indonesia negara agraris. Saya sendiri belum menemukan alasan yang tepat terkait wacana impor beras. Ini jelas-jelas mencederai kedaulatan pangan nasional,” kata Johan dalam keterangan resminya, Senin (19/12).

Johan mengatakan, kebijakan Bulog mengimpor beras itu justru memunculkan pertanyaan soal keterangan pemerintah yang selama ini menyatakan Indonesia surplus. Kenyataannya, ketahanan dan kemandirian pangan justru tidak terjaga dengan baik.

“Ada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang disepakati sebagai acuan bersama, menyatakan kita surplus (beras) 1,7 juta ton. Tetapi setelah dikonfirmasi di lapangan oleh Perum Bulog, barangnya tidak ada,” tutur Johan.

Sebelumnya, Perum Bulog memastikan harga beras di pasar tetap terjaga walau stok cadangan beras bertambah karena beras impor telah tiba pada Jumat (16/12) pekan lalu. Hingga akhir Desember ini, sekitar 200 ribu ton beras impor akan masuk untuk menambah cadangan beras pemerintah yang akan disalurkan ke 14 titik pelabuhan di Indonesia.

Baca Juga :   Perppu yang Baru Diterbitkan Jokowi Dinilai Mencukupi untuk Atur Pemilu 2024

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan, 14 titik pelabuhan itu meliputi Malahayati dan Lhokseumawe, Aceh; Belawan, Medan; Dumai, Riau; Teluk Bayur, Padang; Boom Baru, Palembang; Panjang, Lampung; Tanjung Priok, Jakarta; Merak, Banten; Tanjung Perak, Surabaya; Tenau, Kupang, kemudian sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai dengan sebelum panen raya.

“Alhamdulillah hari ini Bulog mendapat tambahan stok cadangan beras pemerintah sebanyak 10 ribu ton untuk kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba (5.000 ton di Tanjung Priok dan 5.000 ton di Merak) dan secara terus menerus akan terus bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar yang sudah antre akan bersandar,” kata Budi.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics