
Bawaslu dan KPU Berkolaborasi dengan TikTok Indonesia Sebar Informasi Benar Serta Akurat soal Pemilu 2024

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty (kiri kedua)/Dokumentasi Bawaslu RI
Iconomics - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkolaborasi dengan TikTok Indonesia untuk memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat terkait Pemilu 2024. Kerja sama itu terwujud dalam Pusat Panduan Pemilu 2024 yang dinilai akan membantu Bawaslu memberikan informasi kepada masyarakat.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan, pihaknya meminta masyarakat untuk membuat konten yang bisa memberikan edukasi di platform media sosial. “Mari jaga pemilu, mari langsung menggunakan Pusat Panduan Pemilu 2024 di manapun kapanpun melalui usapan dari akun yang sahabat miliki. Kolaborasi ini untuk menegakkan keadilan hukum pemilu,” kata Lolly di Menteng, Jakarta, Selasa (28/11).
Dalam kesempatan itu, Lolly mengapresiasi TikTok yang berkomitmen mendorong integritas pemilu dan melawan penyebaran hoaks serta disinformasi melalui kampanye yang digagas dengan tagar #SalingJaga. “Kami harapkan ke depan dalam konteks positif bersama-sama dapat saling memberikan informasi kepemiluan, informasi yang cepat untuk segala potensi dugaan pelanggaran,” ujar Lolly.
Sementara itu, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos mengatakan, hari ini merupakan hari pertama dari 75 hari pelaksanaan kampanye bagi para peserta pemilu. Terdapat 204 juta data pemilih di mana 50% merupakan pemilih dari kelompok generasi X dan Z yang cenderung memanfaatkan media sosial untuk mencari informasi.
“Kami memberikan apresiasi penuh kepada TikTok, yang turut memberikan pendidikan politik dengan cara yang sangat akrab dengan anak muda via media sosial, dalam hal ini pengguna TikTok,” ujar Epsilon.
Sedangkan Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Firry Wahid mengatakan, setiap orang memiliki peran untuk melindungi dirinya dan orang lain dari penyebaran misinformasi atau hoaks pada Pemilu 2024. Karena TikTok hadir untuk memberikan edukasi dan memerangi penyebaran hoaks khususnya di TikTok.
“Harapannya, TikTok dapat mengedukasi anggota komunitas untuk saling menjaga,” kata Firry.