Dapat Gelar Honorary Chair Professor, Megawati Sebut Kebudayaan Modal Perdamaian Korea

0
552
Reporter: Rommy Yudhistira

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menerima gelar Honorary Chair Professor dari Institut Seni Seoul atau Seoul Institute of THe Arts (SIA) di Korea Selatan, Rabu (11/5). Dalam kesempatan itu, Megawati menyampaikan, lewat identitas kebudayaan, itu bisa menjadi modal perdamaian di Semenanjung Korea dan perdamaian dunia.

Karena itu, kata Megawati, pihaknya berkomitmen membawa perdamaian tersebut melalui kebudayaan. “Hal ini selalu menjadi perhatian bagi saya. Saya berkomitmen untuk menggunakan pikiran dan energi terbaik yang saya miliki bagi terwujudnya perdamaian di Korea,” kata Megawati dalam pidatonya.

Megawati mengatakan, identitas jati diri bangsa dan karakter kebudayaan yang sama antara Korea Selatan dengan Korea Utara dapat menjadi kunci bagi perdamaian kedua negara tersebut. “Saya meyakini spirit budaya inilah yang akan menjadi kunci perdamaian dengan apa yang selalu disebut sebagai reunifikasi Korea,” ujar Megawati.

Selain kebudayaan, Presiden ke-5 RI tersebut juga menyoroti pentingnya kedaulatan dalam bidang politik untuk membawa perdamaian. Kedaulatan politik merupakan faktor untuk membawa perdamaian abadi yang hanya bisa dilakukan oleh bangsa Korea sendiri.

Baca Juga :   Kementerian BUMN Gelar Mudik Bersama ke Lebih 200 Kota di Seluruh Indonesia dan Bisa Daftar Mulai Maret Ini

“Prinsip tidak adanya campur tangan negara lain terhadap persoalan domestik suatu bangsa menjadi salah satu poin penting dari Dasasila Bandung yang tadi telah saya katakan merupakan spirit dari Konferensi Asia-Afrika yang terjadi di Indonesia pada 1955,” ujar Megawati.

Sementara itu, Presiden SIA Nam Sik Lee mengatakan, gelar kehormatan yang diberikan kepada Megawati merupakan disiplin ilmu kebijakan seni dan ekonomi kreatif. Gelar tersebut diberikan dengan pertimbangan Megawati dinilai telah menjadi pemimpin yang berani dalam membentuk politik dan negara.

Saat yang bersamaan, Megawati juga mampu mempromosikan seni, budaya, dan ekonomi kreatif untuk pengembangan perdamaian dan demokrasi di Indonesia. “Kami senang dapat menganugerahkan kepadanya hari ini, gelar Honorary Chair Professor. Dia telah menjadi pelopor penelitian dan inovasi dan telah menjadi panutan bagi generasi masa depan,” ujar Nam.

Leave a reply

Iconomics