Dasco: Bentuk Satgas Dalami Kasus WNI yang Meninggal di Rutan Imigrasi Malaysia

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen/Iconomics
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengusulkan pembentukan satuan tugas (Satgas) terpadu untuk mengawasi dan melindungi buruh migran Indonesia (BMI) di Malaysia. Usulan buntut dari laporan Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) yang menyebut BMI meninggal dan beberapa lainnya mengalami penganiayaan di rumah tahanan imigrasi di Sabah, Malaysia.
“Saya pikir perlu dibentuk satu Satgas yang berkoordinasi terpadu untuk memantau pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri,” kata Dasco di Kompleks Parlemen seperti dikutip situs resmi DPR beberapa waktu lalu.
Dasco menilai dalam persoalan seperti itu tidak bisa menyalahkan satu lembaga tapi memang perlu koordinasi untuk mengatasi BMI yang ditahan. Apalagi mengurusi masalah BMI bukan perkara mudah.
Seperti diketahui, Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) melaporkan sebanyak 149 warga negara Indonesia (WNI) meninggal di Pusat Tahanan Imigrasi Sabah, Malaysia. Dari jumlah itu, sebagian tewas diduga karena kondisi tahanan yang buruk dan penyiksaan.
Menurut KBMB jumlah WNI yang meninggal terjadi dari periode 2021 sekitar 101 orang dan periode Januari hingga Juni 2022 sekitar 48 orang. Semuanya tewas di pusat tahanan imigrasi Sabah.
Tim Pencari Fakta KBMB, Abu Mufakhir dalam sebuah diskusi virtual mengatakan, isu layanan kesehatan bukan satu-satunya kondisi buruk di rumah tahanan di Sabah. Tim juga menemukan adanya penyiksaan terhadap tahanan sampai menyebabkan meninggal. Lalu, ada pula anak-anak yang terus ditahan meski orang tuanya sudah meninggal di dalam tahanan tersebut.
Leave a reply
