Elektabilitas Terus Naik, PDI Perjuangan: Kerja Kolektif dan Program Dirasakan Masyarakat

0
163
Reporter: Rommy Yudhistira

PDI Perjuangan menilai elektabilitasnya yang semakin naik khususnya berdasarkan jajak pendapat Litbang Kompas pada Januari 2023 karena kerja kolektif seluruh kader bersama masyarakat. Juga karena kerja PDI Perjuangan yang memiliki program seperti menanam 10 tanaman pendamping beras, Gerakan penghijauan, membersihkan sungai, menjaga mata air dan merawat lingkungan hidup.

“Dari kajian internal partai, apa yang dicanangkan Ibu Megawati Soekarnoputri di Rakernas 2020 dengan tema ‘Desa Kuat Indonesia Maju dan Berdaulat’ mampu mendorong pergerakan kader turun serentak ke desa-desa. Juga konsistensi di dalam mengkader lewat Sekolah Partai banyak diapresiasi publik,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan resminya, Selasa (21/2).

Hasto mengatakan, hal lain yang mempengaruhi elektoral PDI Perjuangan yakni ketepatan dalam mebangun narasi positif, dan pemberlakuan beberapa program kegiatan yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat. Hal itulah yang dinilai yang mampu mendongkrak elektabilitas partai di beberapa survei nasional dan selalu pula berada di urutan teratas yang berkisar 22% hingga 26%.

Baca Juga :   AFPI Tingkatkan Layanan Pinjaman kepada Pelaku UMKM

“Ini merupakan momentum untuk terus bekerja keras memenangkan Pemilu 2024. Tidak boleh berpuas diri dan harus terus bekerja keras,” tutur Hasto.

Untuk diketahui, hasil survei Libtang Kompas menyebutkan, PDI Perjuangan menduduki posisi teratas dengan perolehan 22,9%. Jumlah ini meningkat 1,8% dari hasil survei pada Oktober 2022. Posisi PDI Perjuangan disusul Partai Gerindra dengan elektabilitas 14,3%, kemudian Golkar 9%, Partai Demokrat 8,7%, dan Partai Nasdem pada peringkat kelima dengan elektabilitas 7,3%.

Selanjutnya, Partai kebangkitan Bangsa (PKB) 6,1%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,8%, Perindo 4,1%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,3%, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,6%.

Survei tersebut dilakukan pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, dengan jumlah responden sebesar 1.202 dari 38 provinsi di Indonesia. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka, sampel dipilih secara acak dengan menggunakan metode sistematis bertingkat. Jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95%, dengan margin of error ± 2,83%.

Leave a reply

Iconomics