Ganjar Ajak Relawan dan Tim Juru Kampanye Tidak Lakukan Politik Identitas karena Bawa Perpecahan

Bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo/Dokumentasi PDI Perjuangan
Bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo meminta para relawan dan tim juru kampanyenya untuk tidak melakukan politik identitas. Soalnya, politik identitas dikhawatirkan membawa perpecahan antar-elemen masyarakat, sehingga menimbulkan keributan yang merusak sistem demokrasi di Indonesia.
“Jangan membawa politik identitas untuk pendukungnya Ganjar. Jadi, pemilu ke depan aman, santai, menyenangkan. Pesta demokrasi yang menyenangkan,” kata Ganjar di Inews Tower, Gondangdia, Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam acara pembekalan relawan yang dilakukan secara tertutup itu, kata Ganjar, pihaknya memberikan sejumlah poin strategi pemenangan di antaranya penyampaian data yang transparan dan apa adanya. “Tentu juga disepakati ide dan gagasan, pengalaman bukti-bukti yang pernah dilakukan. Itu jauh lebih mengedukasi, sehingga proses demokrasi berjalan dengan baik,” kata Ganjar.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan, pelatihan juru kampanye tingkat nasional bertujuan memantapkan konsolidasi pemenangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Juga membangun militansi pemenangan melalui pembahasan peta politik dan strategi komunikasi, segmentasi pemilih, dan strategi pemenangan.
“Pelatihan juru kampanye diikuti oleh perwakilan PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, Partai Hanura, dan utusan relawan pemenangan Ganjar Pranowo,” kata Hasto.
Beberapa tokoh yang menjadi pembicara dalam acara tersebut yakni, mantan Panglima TNI Andika Perkasa, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid, pengamat politik, tim komunikasi yang mendampingi Presiden Joko Widodo, lembaga survei, dan pakar komunikasi.