Kenang Jasa Bung Karno di Krakatau Steel, Puan Harap Kita Bisa Berdikari karena BUMN Ini
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peresmian Pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Selasa (21/9). Dengan peresmian pabrik baja baru milik negara ini, Puan menaruh harapan pada industri baja nasional.
“Industri baja adalah mother of industry. Tanpa industri baja dan besi, industri pengolahan lainnya tidak akan bisa berproduksi,” kata Puan dalam keterangannya, Selasa (21/9).
Berdasarkan sejarah, Krakatau Steel merupakan bagian dari pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada 1960. Dalam peletakan batu pertamanya pada 1962, Krakatau Steel awalnya bernama Cilegon Steel Mill yang kemudian resmi beroperasi pada 31 Agustus 1970.
“Presiden Soekarno benar-benar memahami itu, sehingga menginisiasi pembangunan pabrik baja di Cilegon 1962,” ujar Puan.
Puan melanjutkan, memperkuat industri baja nasional sebagai salah satu sumber daya strategis, berarti juga menguatkan ekonomi Indonesia agar berdikari. Produk utama Krakatau Steel sendiri baja canai panas dan plat besi hitam yang diekspor ke berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Jerman, Italia, Portugal, dan Spanyol.
“Pemerintah harus secepatnya memperkuat daya saing industri baja nasional, untuk mengurangi ketergantungan kepada impor,” kata Puan.
Krakatau Steel, kata Puan, mampu melewati masa-masa sulit dengan keberhasilannya melakukan restrukturisasi perusahaan. Karena itu, BUMN ini bisa mengelola perusahaan secara profesional.
“Dengan berlandaskan prinsip good corporate governance, semoga Krakatau Steel bangkit menjadi perusahaan besar tingkat dunia,” kata Puan.
Industri baja, kata Puan, sangat dibutuhkan apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Krakatau Steel diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja nasional untuk menopang pembangunan infrastruktur nasional.
“Krakatau Steel harus semakin sehat dan semakin kuat sebagai tulang punggung pembangunan bangsa dan negara kita yang sedang berlari menuju Indonesia Maju,” kata Puan.
Kehadiran Pabrik HSM 2 melengkapi pabrik HSM 1 milik Krakatau Steel yang telah ada sejak 1983 di mana karakter atau spesifikasi produk dari kedua pabrik berbeda.
Karena itu, Puan mengingatkan agar kemajuan kinerja Krakatau Steel harus turut dirasakan oleh masyarakat sekitar di Cilegon dan Banten. Apalagi di 2020, Krakatau Steel mampu mencatatkan laba sebesar Rp 326 miliar dan hingga Juli 2021, perusahaan nasional itu terus melanjutkan tren peningkatan kinerjanya dengan meraih laba bersih sebesar Rp 609 miliar.
“Keberhasilan tersebut harus dibarengi dengan upaya penyejahteraan rakyat Indonesia, khususnya masyarakat yang berada di sekitar Krakatau Steel. Seperti dalam bentuk peningkatan dana CSR,” tutur Puan.
Dalam kunjungan ke Krakatau Steel, Puan bersama Presiden Jokowi dan rombongan turut meninjau Pabrik HSM 2. Puan juga melakukan penandatanganan Coil 1,4 mm pertama di Indonesia.
Sementara itu, Dirut PT Krakatau Steel, Silmy Karim mengapresiasi kehadiran Puan dalam peresmian pabrik baru BUMN tersebut.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Puan Maharani yang sudah berkenan hadir dalam kegiatan ini. Hal ini tentu menambah kebahagian kami keluarga besar Krakatau Steel, karena cikal bakal Krakatau Steel tidak lepas dari peran besar Presiden RI Pertama Soekarno dalam menggagas dan mewujudkan industri baja di Indonesia yang mulai dibangun pada 1962 dengan nama Projek Baja Trikora,” kata Silmy.