Kendati Pasangan Prabowo-Gibran Unggul, Survei IPO Sebut Pilpres 2024 Berpotensi 2 Putaran

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah (kiri)/Iconomics
Hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) menempatkan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari pesaingnya. Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran jika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dilakukan saat ini mencapai 36,2%.
Sementara itu, kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, posisi kedua ditempati pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 34,1%. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati posisi ketiga dengan 27,1% dan sebanyak 2,6% responden memilih tidak tahu/tidak jawab.
“Secara umum misalnya disandingkan dengan margin of error yang kami lakukan di 2,5%-2.9%, akurasi data 95% pada batas maksimum 97%, maka bisa diasumsikan bahwa dari 3 pasangan ini sudah 30% semua,” kata Dedi dalam keterangan resminya di Koetaradja The Keude Kupi, Jakarta, Senin (20/11).
Berdasarkan hasil survei itu, kata Dedi, Pilpres 2024 berpotensi dilakukan 2 putaran karena tidak ada satupun pasangan capres-cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi dan bisa diharapkan untuk menang dalam 1 putaran. Hasil survei ini sekaligus menepis klaim tiap-tiap kubu pasangan capres-cawapres yang merasa bisa menang Pilpres 2024 hanya dengan 1 putaran.
“Berarti per November (2023) ini, bisa dianggap bahwa Pilpres 2024, peluang 2 putarannya jauh lebih besar dibandingkan dengan harapan masing-masing capres yang semuanya mengklaim bisa memenangkan 1 putaran,” ujar Dedi.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan pada periode 10-17 November 2023, dengan jumlah responden sebesar 1.400. Survei dilakukan di seluruh provinsi Indonesia, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan secara tatap muka tersebut memiliki tingkat margin of error sebesar 2,50% dengan akurasi data 95%.
“Tapi biasanya dalam skala nasional kami memakai 1.200 tetapi kali ada tambahan 200, sehingga totalnya adalah 1.400. Kami melakukan survei di seluruh provinsi sebelum ada pemekaran di Papua, jadi Papua hanya ada 2 provinsi (survei). Papua Barat dan Papua secara umum,” katanya.
Leave a reply
