Ketua Banggar: Desain APBN 2023 Dalam Rangka Mitigasi Tantangan Tahun Depan

0
303
Reporter: Rommy Yudhistira

DPR bersama pemerintah ketika merancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 berupaya semaksimal mungkin untuk melihat berbagai tantangan di masa mendatang. Itu sebabnya, desain APBN 2023 dibuat dalam kerangka mitigasi untuk tantangan tahun depan.

“Kami melihat terdapat pergeseran tantangan yang kita hadapi pada tahun depan. Sebagai kelanjutan sebagai situasi eksternal yang kita hadapi saat ini,” kata Ketua Banggar Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Desain APBN 2023, kata Said, mempertimbangkan tensi geopolitik yang terjadi antara Rusia-Ukraina dan pandemi Covid-19 yang mengakibatkan krisis pangan dan energi. Itu pula yang menyebabkan tingkat inflasi di berbagai negara mengalami kenaikan.

Akan tetapi, kata Said, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, inflasi di Indonesia masih terhitung lebih rendah. Lalu, perang Rusia-Ukraina yang berlarut-larut berdampak serius terhadap ekonomi global.

“Per September 2022, Inggris mengalami inflasi menyentuh 9,99%, zona Eropa 9,1%, Italia 8,4%, Amerika Serikat 8,3%, Jerman 7,9%, kita mengalami kenaikan inflasi, namun masih di level yang cukup terkendali di level 4,7%,” kata Said.

Baca Juga :   Masa-masa Terberat Dunia Perbankan

Karena itu, kata Said, baik DPR maupun pemerintah membutuhkan insight dari berbagai pihak, yang dapat memberikan masukan dari sisi ekonomi, geopolitik, keamanan dan energi. Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan dedikasi kepada masyarakat Indonesia, sehingga postur APBN 2023 dapat mencakup berbagai langkah mitigasi yang baik.

“Kita berharap postur APBN 2023 ini kredibel, sehat, dan berkesinambungan untuk menjawab tantangan tahun depan, serta meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Said.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, gambaran gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini tidak membuat pemerintah gentar dan khawatir dalam menyusun kerangka APBN 2023. Meski demikian, seluruh pihak untuk tetap berhati-hati di tengah situasi ketidakpastian yang terjadi saat ini.

Gejolak perekonomian global, kata Sri Mulyani, harus disikapi dan dapat diantisipasi dengan prudent. “APBN 2023 yang baru saja disetujui tentu terus diharapkan menjadi instrumen yang handal dan efektif di dalam menjaga perekonomian Indonesia. Namun APBN kita jelas akan terus diuji dengan berbagai gejolak yang tidak mudah dan belum mereda,” ujar Sri Mulyani.

Leave a reply

Iconomics