Komisi VI dan Sejumlah Lembaga Temukan Beberapa Komoditas Harganya Masih Tinggi

0
475
Reporter: Rommy Yudhistira

Sejumlah anggota Panitia Kerja (Panja) Pangan Komisi VI DPR bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag), Badan Pangan Nasional (Bapanas), Satuan Tugas Pangan Polri, Bulog, ID Food, dan Berdikari, mengunjungi Pasar Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/4) ini.

Kunjungan tersebut untuk memantau kondisi harga-harga pangan apakah sudah sesuai dengan diharapkan anggota Panja Komisi VI. Kenyataannya ditemukan harga minyak goreng curah tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Rp 14 ribu per liter.

“Memang dari kunjungan ini kita minta tolong jangan ada yang di-setting, supaya alami saja, dan yang kita temukan memang ada beberapa yang masih kita tunggu, yaitu harga minyak goreng curah,” kata Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal.

Selanjutnya, kata Hekal, Panja Pangan Komisi VI juga menemukan harga daging sapi yang cenderung masih tinggi. Apabila tidak segera ditangani, maka harga daging diperkirakan akan mengalami kenaikan hingga Hari Raya Idulfitri.

Panja Komisi VI, kata Hekal, juga menyoroti harga kedelai yang menyebabkan tingginya bahan pokok seperti tahu dan tempe. Meski faktornya karena bahan baku impor, Kemendag dan Kementerian Perindustrian diminta untuk mengeluarkan kebijakan yang tepat, sehingga permasalahan tersebut dapat segera diatasi.

Baca Juga :   Ketua DPR: Hari Lahir Pancasila Momentum Wujudkan Perdamaian Dunia

“Mudah-mudahan, kita semua ingin menyambut Hari Raya Idulfitri yang setelah 2 tahun kena Covid-19, tahun ini akan menjadi tahun pertama bisa merayakan dengan lebih bebas. Harapan kita masyarakat jangan dibikin susah karena harga pangan yang sulit, barangnya langka, ataupun harganya ketinggian,” kata Hekal.

Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo mengatakan, beberapa komoditas masih mengalami kenaikan harga. Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menangani masalah tersebut.

“Misalnya minyak goreng, kita koordinasi selalu dengan teman-teman di Kementerian Perindustrian, supaya mempercepat distribusi, karena barangnya ada. Registrasi, produsen, semua juga sudah. Artinya tinggal didorong secepatnya masuk ke pasar, dan harganya itu Rp 14 ribu per liter,” ujar Arief.

Sedangkan, untuk harga kedelai, kata Arief, pemerintah akan mensubsidi melalui Kemendag serta Kementerian Koperasi dan UKM. Subsidi tersebut akan diberikan untuk para perajin tahu dan tempe sebesar Rp 1.000 per kilogram selama 3-4 bulan.

Untuk daging sapi, kata Arief, pemerintah sedang berupaya mempercepat masuknya daging kerbau impor, untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau. Untuk daging kerbau bisa di bawah Rp 100 ribu per kilogram.

Baca Juga :   Komisi XI Setujui Pagu Indikatif Kemenkeu di 2024, Ini Kata Sri Mulyani

“Jadi kita harapkan jelang Lebaran nanti, ketersediaan semua ada. Kalau harga kita sekarang sedang mengatur supaya harganya tetap baik,” kata Arief.

Leave a reply

Iconomics