Pemerintah Diminta Gencarkan Penelitian soal Hepatitis Akut agar Bisa Ambil Keputusan Tepat

0
367
Reporter: Rommy Yudhistira

Pemerintah diminta menggencarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap hepatitis akut yang disebut misterius oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karena itu, pemeriksaan dan penelitian spesimen penting dilakukan, sehingga pemerintah bisa mengambil langkah yang tepat menangani penyebaran hepatitis akut itu.

“Pemerintah harus menggencarkan penelitian dan pemeriksaan penyebab munculnya penyakit tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya,” kata anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani Aher dalam keterangan resminya, Senin (9/5).

Netty mengatakan, pemerintah juga perlu memberi informasi secara berkala perkembangan penyebaran penyakit tersebut. Juga perlu mengoptimalkan fasilitas, sumber daya, dan perangkat pemerintah untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat.

Selanjutnya, kata Netty, pemerintah perlu mensosialisasikan penyakit tersebut sebagai bagian pencegahan agar tidak menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Masyarakat perlu dilibatkan secara aktif untuk mencegah penyebaran hepatitis akut itu.

Terkait informasi yang menyesatkan soal penyakit tersebut, menurut Netty, perlu ada langkah dari pemerintah untuk mengantisipasinya agar tidak menimbulkan kepanikan. Semisal, informasi yang menyebutkan bahwa penyebab hepatitis akut dihubungkan dengan vaksin Covid-19 sebagai hal yang menyesatkan.

Baca Juga :   Rapat Gabungan Komisi XI dan VI DPR akan Bahas Asabri dan Jiwasraya

“Antisipasi lonjakan kasus agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan. Fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan. Itu dalam rangka agar kasus hepatitis misterius ini tidak semakin meningkat di Tanah Air,” ujar Netty.

Sebelumnya, WHO mempublikasikan penyakit hepatitis akut berat ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Jumlah laporan kasus ini terus bertambah dan tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan di 12 negara.

Sementara di Indonesia, Kementerian kesehatan mengumumkan kasus hepatitis akut berat yang masih menjadi misteri ini sehari sebelum Hari Raya Idulfitri atau pada Minggu, 1 Mei 2022. Ada 3 kasus yang dilaporkan. Ketiganya merupakan anak-anak dan mereka meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, ketiga kasus tersebut belum bisa digolongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat. Saat ini, masuk kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan.

Hepatitis akut berat ini disebut misterius karena penyakit ini belum jelas pemicunya dan tidak masuk kriteria tes Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E. Juga belum diketahui ada tidaknya kemungkinan menular antar-manusia.

Baca Juga :   Finalisasi Komposisi AKD di DPR Akan Rampung Bersamaan dengan Nomenklatur Kementerian

Lalu, Guru Besar Kesehatan Anak bidang Gastrohepatologi RSCM FKUI Hanifah Oswari menyatakan bahwa kasus hepatitis akut misterius yang banyak terjadi pada anak-anak di seluruh dunia dinilai tidak memiliki hubungan dengan vaksin Covid-19. Apalagi hingga saat ini ini belum ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan langsung antara vaksin Covid-19 dengan munculnya hepatitis akut misterius itu.

 

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics