Semester I-2020 Laba Bersih Astra Naik 16%, Tertolong oleh Penjualan Saham di Bank Permata

0
528
Reporter: Petrus Dabu

PT Astra International Tbk atau Grup Astra masih membukukan  pertumbuhan laba bersih positif sepanjang semester pertama 2020 karena tertolong oleh penjualan saham di Bank Permata.

Sepanjang semester pertama 2020, pendapatan emiten dengan kode saham ASII ini anjlok sekitar 23% menjadi Rp89,8 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp116,18 triliun. Tetapi laba bersih tumbuh positif sebesar 16% menjadi Rp11,38 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,8 triliun.

Laba bersih yang dibukukan tersebut termasuk keuntungan dari penjualan saham di Bank Permata. Tanpa memasukkan keuntungan penjualan ini, laba bersih Astra menurun 44% menjadi Rp5,5 triliun, terutama karena penurunan kinerja divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, dan jasa keuangan, yang disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 dan langkah-langkah penanggulangannya.

Laba bersih segmen bisnis otomotif anjlok sekitar 79% menjadi Rp716 miliar dari Rp3,46 triliun pada semester pertama tahun 2019 lalu. Laba bersih segmen bisnis jasa keuangan turun 25% menjadi Rp2,1 triliun; segmen alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi turun 29% menjadi Rp2,37 triliun dan teknologi informasi turun 64% menjadi Rp16 miliar.

Baca Juga :   Astragraphia Melatih Kreativitas UMK Sentra Susu Swadaya

Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra mengatakan Astra Grup sangat terdampak secara signifikan akibat pandemi Covid-19, terutama pada kuartal kedua. Langkah-langkah penanggulangan pandemi yang diterapkan di sebagian besar wilayah Indonesia telah berdampak kepada operasi Grup secara substansial, termasuk penutupan sementara kegiatan manufaktur dan distribusi otomotif, serta terdapat peningkatan secara signifikan jumlah pinjaman yang direstrukturisasi dalam bisnis jasa keuangan Grup. Selain itu, penurunan harga batu bara menekan bisnis alat berat, kontraktor penambangan, dan pertambangan.

“Pandemi ini, dan langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan dampaknya, diperkirakan akan terus memengaruhi kinerja hingga akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, Rabu (29/7).

Namun tak semua segmen bisnis Astra anjlok. Laba bersih agribisnis masih naik sebesar 791% menjadi Rp312 miliar dan properti naik sebesar 122% menjadi Rp71 miliar.

Sedangkan segmen bisnis infrastruktur dan logistik membukukan rugi bersih sebesar Rp88 miliar dari sebelum pada semester pertama 2019 lalu membukukan laba bersih sebesar Rp83 miliar.

Leave a reply

Iconomics