Tahun Pandemi, KREN Jaga Tetap Tumbuh Dua Digit

0
1511
Reporter: Petrus Dabu

Robinson Simbolon, Komisaris Independen PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), Michael Steven, Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) dan Dewi Kartini Laya, Direktur PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) berfoto di sela acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), 24 Juni 2020 di Jakarta/KREN

PT Kresna Graha Investama Tbk optimis bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan (top line) dua digit (double digit) pada tahun 2020 ini. Tahun 2019 lalu, secara konsolidasian pendapatan perusahaan digital dan teknologi ini tumbuh sekitar 61% menjadi Rp11,6 triliun.

Selama beberapa tahun terakhir pendapatan KREN tumbuh pesat. Tahun 2017 tumbuh 930% menjadi Rp2,85 triliun. Tahun 2018 tumbuh sebesar 152,73% menjadi Rp7,21 triliun.

“Secara pertumbuhan [tahun ini] kita masih double digit, di atas Rp 11,6 triliun, itu yang saya jaga dengan mengoptimalkan ekosistem kita, infrastruktur kita yang ada,” ujar Michael Steven, Direktur Utama PT Kresna Graha Investama Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (24/6).

Michael mengatakan pada kuartal pertama 2020 ini, pertumbuhan top line masih terlihat tinggi. “Justru karena Covid ini top line kita meningkat sekali. Mudah-mudahan kuartal II ini juga masih tetap sama. Jadi kalau dua kuartal meningkat dengan tajam, mudah-mudahan pada waktu PSBB kita lebih dilonggarkan semoga kita bisa lebih baik lagi,” ujar Michael.

Baca Juga :   Kresna Graha Investama Bantah Punya Grup Telegram yang Tawarkan Investasi

Salah satu anak usaha KREN yang sudah merilis laporan keuangan kuartal pertama 2020 adalah PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).

Pada kuartal pertama 2020, DMMX membukukan pendapatan sebesar Rp85,24 miliar naik 478,82% dibanding Rp14,73 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor tumbuh sebesar 1378% menjadi Rp10,97 miliar, laba usaha tumbuh 163% menjadi Rp5,08 miliar dan laba bersih tumbuh sebesar 493% menjadi Rp8,81 miliar.

Sedangkan untuk target laba atau bottom line, Michael mengatakan kemungkinan pertumbuhannya tidak seagresif pertumbuhan pendapatan. “Mungkin bottom line nya ada kemungkinan sacrifice sedikit,”ujarnya.

Meski pada tahun 2019 lalu, KREN membukukan laba bersih sebesar Rp216,07 miliar, tetapi RUPST memutuskan tidak membagikan dividen tunai.

Menurut Michael keputusan tersebut diambil mempertimbangkan perusahaan yang saat ini masih dalam fase take off yang ditandai dengan pertumbuhan yang melesat tajam.

“Saya enggak bilang kita enggak mau bagi dividen, saya ibaratkan begini, kita ini kepingin naik pesawat. Waktu take off, selagi kita naik ke atas kita enggak bisa makan. Makan itu bagi saya dividen. Karena kita butuh tenaga dulu dan juga enggak stabil karena masih pertumbuhan tinggi. Begitu sudah mulai tenang kapalnya, boleh buka seat belt, boleh jalan-jalan. Pada saat itulah kita dikasih makan,” ujarnya.

Baca Juga :   Pasca Rilis Laporan Keuangan Tahun 2019, Saham KREN Naik Tajam

 

 

Leave a reply

Iconomics