Ini ‘Jurus’ Silmy Karim Perbaiki Kinerja Krakatau Steel
Ada beberapa langkah yang telah ditempuh pihak manajemen untuk memperbaiki kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Beberapa langkah itu dilakukan perusahaan dalam rangka menyehatkan perusahaan.
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menuturkan, langkah pertama itu berkaitan dari sisi internal. Manajemen telah mengoptimalisasi struktur organisasi dan juga meningkatkan efisiensi dengan menghentikan sarana-sarana produksi yang tidak lagi efisien. Suatu perusahaan modern, harus cepat beradaptasi dan mengambil keputusan.
Karena itu, kata Silmy, pihaknya telah memotong 1-2 lapisan dalam struktur perusahaan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan. Ada pula beberapa organisasi yang bersifat adhoc ikut dirampingkan walau tetap masuk di dalam struktur.
“Kita menurunkan dari struktur organisasi hampir 60%. Jadi dari sisi itu kita sudah memaksa untuk hemat, untuk cepat, untuk pengambilan keputusan bisa diambil dengan baik,” kata Silmy Karim saat menghadiri acara diskusi secara daring, Rabu, (24/6).
Selanjutnya, kata Silmy, perusahaan juga telah menjalankan program optimalisasi tenaga kerja. Optimalisasi tidak hanya dapat dicapai melalui pengurangan atau pemangkasan melainkan harus menciptakan nilai tambah terhadap bisnis dan para karyawan.
Menurut Silmy, Krakatau Steel juga telah menjalankan proses digitalisasi dalam transformasi usaha. Menggunakan teknologi, manajamen kini dapat mengakses data perusahaan secara realtime antara lain soal perkembangan usaha, pemantauan terhadap key performance indicator, proses pengiriman, stok bahan baku, dan biaya produksi per hari.
“Itu semua harus ada dalam genggaman. Kita tidak bisa lagi menunggu satu minggu bahkan sebulan. Sistem ini yang kita bangun ini yang memberikan kita kecepatan dalam mengambil keputusan dan bisa mengantisipasi ketika terjadi suatu masalah. Ini penting bagi perusahaan modern,” kata Silmy.
Perusahaan, kata Silmy, juga memperkuat tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) untuk melawan stigma yang menempel pada perusahaan. Saat ini, Krakatau Steel sudah menjadi perusahaan yang lebih efisien dan bahkan merupakan salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang menerapkan sistem manajemen standar ISO:37001.
Sebagai informasi Krakatau Steel mampu meraup laba bersih sebesar US$ 74,1 juta pada Kuartal I/2020 di mana capaian tersebut merupakan yang pertama kalinya dalam 8 tahun terakhir. Perbaikan kinerja ini dihasilkan berkat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8% dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5%.