BKPM Luncurkan Pusat Kopi

0
465
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan Pusat Komando dan Pengawalan Investasi atau dibuat akronimnya menjadi Pusat Kopi BKPM. Ini akan menjadi semacam pusat komando/monitoring dalam pembuatan keputusan yang mendukung respons suatu kejadian penting.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Pusat Kopi BKPM ini telah disiapkan sejak 2019 dan membutuhkan dana senilai Rp 24,5 miliar. Informasi yang ditampilkan di pusat komando ini meliputi sentimen media sosial dan media digital, statistik harian permohonan perizinan melalui Online Single Submission (OSS), Potensi Investasi Regional (PIR), tracking status perizinan suatu perusahaan (end-to-end), pemantauan perizinan melalui OSS yang sedang diproses kementerian atau lembaga (K/L) lainnya, serta realisasi investasi.

“Dengan adanya Pusat Kopi ini, saya bisa langsung memantau langsung permohonan perizinan melalui OSS secara harian,” kata Bahlil.

Melalui Pusat Kopi, kata Bahlil, BKPM dapat memantau terus permohonan perizinan yang dikirimkan melalui OSS secara real time. BKPM akan memantau jenis perizinan seperti registrasi perusahaan, Nomor Induk Berusaha (NIB), Izin Usaha (IU), dan Izin Operasional Komersil (IOK).

Baca Juga :   BKPM dan DBS Indonesia Berkolaborasi Tarik Investor Asing

Melalui data yang tersedia di Pusat Kopi ini, Bahlil bahkan bisa melihat jumlah permohonan izin yang diajukan melalui OSS kepada BKPM. Angkanya naik 17,6% sejak pengumuman pemerintah terkait adanya Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret silam.

”Permohonan perizinan melalui OSS terus berjalan, bahkan cenderung meningkat, khususnya dari sektor perdagangan dan kesehatan. Permohonan online terus berjalan termasuk hari Sabtu-Minggu, walau jumlahnya nggak sebanyak hari-hari kerja,” kata Bahlil.

Pusat Kopi juga dapat menampilkan data potensi investasi per wilayah atau Potensi Investasi Regional (PIR) yang ada dalam situs resmi BKPM. Potensi tersebut bisa dibandingkan dengan data realisasi investasi di Indonesia secara berkala yang juga ada dalam Pusat Kopi.

Adapun data nilai realisasi investasi ini dapat dipantau baik secara nasional maupun provinsi/kabupaten/kota. Kemudian tidak hanya itu, data tersebut juga dapat diolah sampai dengan data investasi per sektor, asal negara, serta lokasi usaha.

“Kami dapat terus memonitor penyebaran investasi di seluruh negeri. Mungkin ada daerah yang potensinya besar tapi secara nilai realisasi investasi belum tinggi. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi sehingga kami dapat menentukan langkah kebijakan yang diperlukan untuk menghasilkan investasi berkualitas,” kata Bahlil menambahkan.

Baca Juga :   Program Beasiswa BCA SYNRGY Academy Lahirkan Talenta Digital

Pusat Kopi, kata Bahlil, juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan video conference dengan perwakilan BKPM di luar negeri serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk berkoordinasi tanpa melakukan tatap muka.

Leave a reply

Iconomics