IBM Dorong Digitalisasi dan Teknologi Awan sebagai Solusi Terdepan

0
523
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

Pandemi Covid-19 telah membawa tantangan besar terhadap dunia usaha. Namun pada waktu bersamaan, dampak pandemi juga memicu terhadap percepatan adopsi teknologi digital serta perilaku kerja yang baru seperti remote working dan remote learning.

General Manager IBM Asia Pacific Brenda Harvey mengatakan, perjalanan dan transformasi digital dunia usaha serta pemerintah yang sebelumnya membutuhkan beberapa tahun telah dipercepat menjadi kurang dari setahun dan bahkan dalam waktu bulanan.

Sekarang, value dapat dihasilkan dari aplikasi baru dan modern yang berjalan dalam teknologi awan (cloud) yang aman dan juga memungkinkan kecerdasan buatan (AI).

“Krisis ini telah membuktikan bahwa cloud hybrid mendukung platform yang mendefinisikan ulang bisnis dan ekosistem saat kita muncul lebih cerdas dan lebih tangguh usai Covid-19,” kata Brenda saat telekonferensi secara virtual, Kamis (16/7).

Sejak krisis ini dimulai, lanjut Brenda, pihaknya telah melihat berbagai industri di berbagai negara mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapinya sehingga membuat rantai pasokan mereka lebih tangguh terhadap guncangan global.

Salah satu langkah, kata Brenda, dengan memindahkan beban kerja yang tepat ke platform public cloud untuk menjaga agar fungsi-fungsi krusial tetap berjalan sambil mengeluarkan layanan baru dengan cepat. Juga mengotomatisasi tugas-tugas IT yang tepat untuk membuat tenaga kerja perusahaan berfokus pada prioritas yang bernilai lebih tinggi, mengamankan Infrastruktur IT untuk memungkinkan remote working, dan menggunakan kecerdasan buatan untuk menangani peningkatan jumlah panggilan dan permintaan melalui call center perusahaan.

Baca Juga :   Eiger Bikin APD yang Menyasar 2 Segmen Pasar

Melalui struktur teknologi informasi terbuka akan memungkinkan perusahaan untuk memperoleh kecepatan dan ketangkasan dalam kondisi global yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian. Dengan struktur IT yang terbuka, perusahaan dapat membangung strategi cloud hybrid yang dapat disesuaikan berdasarkan strategi bisnis, bahkan untuk industri dengan pengawasan regulasi yang ketat seperti perbankan.

Terkait inovasi terbaru IBM, Brenda menuturkan pihaknya baru saja meluncurkan “Watson Works”. Ini merupakan serangkaian produk dan aplikasi yang telah ditanamkan kecerdasan buatan milik IBM bernama Watson untuk memberikan wawasan yang didorong dengan data untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dialami perusahaan yang hendak kembali beroperasi dari kantor di masa pandemi ini seperti pengalokasian ruang kantor, hingga melakukan pelacakan kontak dan bahkan deteksi massal yang dibangun dengan asas privasi data dan etika.

 

Pada acara think digital IBM bulan Mei lalu, kata Brenda, pihaknya juga menghadirkan solusi “Watson AI for Ops” memberikan pandangan yang lengkap dan akurat tentang insiden IT dan memberikan wawasan dan rekomendasi real time untuk masalah-masalah IT yang kompleks dengan cepat untuk meminimalkan gangguan dan pemadaman layanan.

Baca Juga :   Penjualan Anjlok hingga 90% karena Covid-19, Pemerintah Siapkan Bantuan untuk UMKM

“Kami juga memiliki solusi komputasi baru untuk era 5G yang memanfaatkan red hat dan juga mengumumkan IBM Cloud Satelite yang memperluas layanan awan IBM di mana saja. Dan kami juga meningkatkan kemampuan public cloud kami khusus untuk sektor jasa keuangan,” katanya.

 

Leave a reply

Iconomics