MTF, Anak Usaha Mandiri Ini Fokus Kembangkan Layanan Digital

0
1171
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berencana memperkuat proses digitalisasi yang meliputi 3 hal pada 2020. Ketiga hal itu adalah menyangkut percepatan proses dalam internal perusahaan; lalu menyangkut pelayanan secara online; dan menyangkut pemanfaatan database pelanggan.

Untuk hal ini, Direktur Utama MTF Arya Suprihadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran senilai Rp 50 miliar. Dari jumlah ini mayoritas akan digunakan untuk penguatan digitalisasi perusahaan itu. “Jadi nanti akan ada perbaikan di proses, di pelayanan, dan pada digital sistem sehingga lebih baik,” kata Arya, di The Morrissey, Jakarta, Kamis (5/3).

Arya mengatakan, terkait percepatan proses, lewat digitalisasi perusahaan akan lebih efisien dalam melihat kualitas serta kemampuan dari calon nasabah. Layanan digital dapat membantu mempercepat proses verifikasi penyaluran kredit termasuk Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK), akses ke data dukcapil, dan juga akses pada data kredit atau history credit seorang nasabah.

“Dari situ otomatis lebih cepat karena kita akan tahu orang ini kemampuannya seperti apa, kualitasnya seperti apa, tanpa melakukan ekstra effort,” kata Arya.

Baca Juga :   Pengamat: Revolusi 4.0 dan Pandemi Picu Perubahan Besar di Sektor Perbankan

Permintaan pelanggan saat ini, kata Arya, cenderung mengajukan permohonan pembiayaan lewat online. Itu mengapa MTF mulai fokus ke online dan siap mengembangkan layanan serta produk yang lebih mengakomodir keinginan pelanggan. Arya lantas merujuk kepada salah satu produk mereka: Cash Aja. Produk kredit multiguna di mana nasabah dapat memiliki dana tunai dengan menjaminkan kendaraan di MTF.

Produk ini telah dilengkapi dengan fitur “Top Up Express” yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh pembiayaan dengan cepat. “Top up multiguna ini ada bagi nasabah terpilih kita yang kita dorong kalau mau ajukan kredit tinggal pakai ini tanpa harus ada orang lagi. Tanda tangan aplikasi pun dilakukan secara digital melalui aplikasi,” kata Arya.

Mengenai database pelanggan, menurut Arya, perusahaan akan memanfaatkannya untuk menawarkan promosi dan produk kepada nasabah secara lebih tepat. Dengan digitalisasi, perusahaan pun bisa memperluas jaringan sehingga tak perlu lagi membuka kantor cabang tahun ini. Untuk 2019 saja, MTF hanya membuka 1 kantor cabang.

Baca Juga :   UKM Paling Terdampak Covid-19, tapi Dinilai Paling Cepat Bangkit

“Dengan menempatkan 1 orang di 1 kota, maka orang tersebut bisa memprosesnya lewat digital. Itu membuat kita lebih efisien dan kita bisa tambah jaringan tanpa menambah cabang fisik,” kata Arya.

Untuk diketahui, MTF memiliki 3 produk digital: MTF G, aplikasi yang mempermudah konsumen mendapatkan berbagai informasi seputar layanan perusahaan; kemudian, Marsha merupakan layanan digital chatbot yang berarti “MTF Assistant Virtual Sahabat Anda”; dan MTF Race, aplikasi gaming untuk lebih memperkenalkan produk dan brand perusahaan ke masyarakat.

Leave a reply

Iconomics