Analis: Rumor Pelepasan Saham Permata Bank, Investor Harus Jeli

0
534

Kabar pelepasan saham Bank Permata masih belum menunjukkan titik terang. Bergulirnya rumor tersebut tampaknya mendongkrak saham dengan kode BNLI ini. Per 5 November 2019 nilai per lembar saham emiten ini sebesar Rp1.370. Apabila diperbandingkan dengan nilai pada periode yang sama tahun sebelumnya tampaknya melambung. Kala itu per lembar saham masih sebesar Rp466.

“Harga pasar itu kan harga yang bisa muncul karena rumor. Jadi bisa saja ada pihak-pihak yang memanfaatkan isu BNLI di pasar agar terus naik. Maka dari itu Astra (Astra International) dan Standard Chartered harus memberikan kejelasan,” kata pengamat pasar modal Reza Priyambada saat dihubungi kemarin (4/11/2019) di Jakarta.

Untuk melihat lebih clearbank tersebut, menurut Reza, para investor harus melihat kondisi asetnya BNLI, sejauh apa kredit macetnya, lalu seperti apa piutangnya.Paling penting, adalah bagaimana potensi BNLI sendiri di masa depan. Ia mengatakan BTPN dibeli karena pengelolaan dana pensiun yang sangat potensial, lalu Danamon dibeli karena potensi pengelolaan UKM dan UMKM.

Baca Juga :   Bagaimana BRI Hadapi Talent War?

Reza Priyambada mengatakan bahwa nilai valuasi yang kini beredar di masyarakat masih berbentuk rumor dan isu yang biasa. Oleh karena itu menurut Reza, nilai valuasi BNLI harus dinilai oleh perusahaan penilai perbankan independenuntuk melihat harga wajarnya. Nilai kewajaran ini akan dilihat oleh para investor sebagai sebuah harga standar yang baku dan bisa dipertanggung jawabkan.

Pemegang saham juga harus jelas dalam memberikan keterangan kepada publik dan investor agar isu pelepasan saham ini tidak terus menerus menjadi rumor di pasar modal.

“Paling ga harus ada kejelasan prosesnya, bahwa sekarang mereka sedang penjajakan, kisaran harga yang ditawarkan berapa, paling ga harus ada kejelasan dari proses. Kalau seperti sekarang ini kan masih sangat mengambang dan tidak jelas,” pungkas Reza.

Leave a reply

Iconomics