Kinerja Permata Bank 2019 Semakin Mantap, Laba Bersih Naik 66,5%

0
432
Reporter: Yehezkiel Sitinjak

PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik sepanjang tahun 2019 dengan mengantongi laba bersih Rp1,5 triliun. Laba bersih naik signifikan sebesar 66,5% secara tahunan (year-on-year).

Bank ini juga telah menekan non-performing loan (NPL gross) mencapai 2,8% di akhir 2019. Akhir tahun 2018, NPL Permata Bank masih 4,4%. Adapun NPL netto tercatat turun dari 1,7% di akhir tahun 2018 menjadi 1,3% pada akhir tahun 2019. Pencadangan terhadap NPL pun tetap terjaga dengan coverage ratio sebesar 132,8%.

“Upaya kami untuk menjaga kualitas aset yang sehat, kedisiplinan biaya operasional secara efisien, menjaga rasio NPL di bawah ketentuan regulator, serta untuk memberi inovasi layanan yang berkelanjutan terutama melalui digitalisasi menjadi kunci utama keberhasilan mencapai target pendapatan bank di tahun ini,” ujar Direktur Utama Permata Bank Ridha D.M. Wirakusumah melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa (19/02/2020).

Kenaikan pertumbuhan laba operasional sebelum penyisihan penurunan nilai aset tercatat sebesar 18,8% menjadi Rp3,04 triliun. Kenaikan tersebut dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 5,6% dan pendapatan operasional selain bunga (Fee Based Income) sebesar 24,3%.

Baca Juga :   OJK Berikan Kebijakan Stimulus Countercyclical

Sementara Net Interest Margin (NIM) meningkat menjadi 4,4%, naik 16bps dibandingkan posisi September 2019 sebesar 4,2% atau naik 28 basis poin (bps) dibandingkan posisi Desember 2018 sebesar 4,1%. Sedangkan, biaya pencadangan kredit menurun sebesar 32,5% menjadi sebesar Rp1,14 triliun dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1,68 triliun. Biaya operasional juga terkontrol dengan baik sehingga rasio efisiensi BOPO membaik secara signifikan menjadi 87,0% di Desember 2019 dibandingkan 93,4% pada periode yang sama tahun lalu.

Dari segi penyaluran kredit, pertumbuhan kredit yang diberikan mencapai Rp108,15 triliun pada Desember 2019 atau 1,5% lebih besar dari pencapaian tahun lalu.

Adapun likuiditas juga terjaga dengan rasio Loan-to-Deposit (LDR) pada Desember 2019 sebesar 86,3%, sedikit menurun dibandingkan posisi Desember 2018. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 4,3% (yoy) pada 2019, dengan total nilai sebesar Rp122,9 triliun. Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan masing-masing sebesar 15,5% dan 3,6%. Rasio dana murah (CASA) perusahaan berhasil dijaga di tingkat 51% dengan meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah dana murah yang dihimpun 2019 sebesar Rp62,3 triliun, naik 9,5% dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp56,9 triliun.

Baca Juga :   Danamon Pasarkan 3 Reksa Dana Milik Eastspring Investments

Posisi permodalan Permata Bank terus meningkat dengan Common Equity Tier 1 (CET-1) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) di akhir Desember 2019 sebesar 18,7% dan 19,9%. Tahun lalu, masing-masing rasionya 17,6% dan 19,4%.

“Pencapaian tersebut merupakan strategi PermataBank dalam menjaga keseimbangan untuk memaksimalkan profitabilitas Bank dengan tetap mengelola likuiditas yang optimal didukung oleh struktur sumber pendanaan yang lebih baik,” ucapnya.

Leave a reply

Iconomics