Lewat Mekanisme Buyback, Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan Saham di Chandra Asri

0
127
Reporter: Petrus Dabu

Founder dan Komisaris Utama PT Barito Pacific Tbk Prajogo Pangestu

Salah satu orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu kembali menambah kepemilikan saham di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) lewat mekanisme buyback saham sebesar 6.813.400 lembar saham atau setara 0,038% dari total saham yang dimiliki perusahaan sebesar 17.833.520.260 saham.

“Bapak Prajogo Pangestu menambah kembali kepemilikan saham TPIA sebesar 6.813.400 lembar saham. Kira-kira sekitar 0,038 persen dari total saham yang dimiliki perusahaan,” kata Direktur Chandra Asri Petrochemical Chandra Asri Suryandi dalam keterangan resminya, Minggu (6/9).

Suryandi menjelaskan, aksi buyback saham yang dilakukan Prajogo Pangestu merupakan komitmen dirinya dalam menjaga kepercayaan kepada investor pasar modal. Mengintip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini saham TPIA dimiliki publik sebesar 1.382.177.530 lembar saham atau setara 7,75 persen dari total saham yang dimiliki oleh perusahaan.

“Ini komitmen Prajogo Pangestu dalam meningkatkan rasa kepercayaan kepada investor pasar saham, dengan cara melakukan buyback saham,” ujarnya.

Lanjut Suryandi, langkah ini juga dijalankan demi memberi dorongan operasional yang kuat, agar kinerja anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini meraih hasil yang positif ditengah masa pandemi Covid-19.

Baca Juga :   Kolaborasi Chandra Asri dan Pertagas Tingkatkan TKDN

Sebelum melakukan aksi buyback saham ini, saham TPIA banyak dimiliki oleh Barito Pacific Tbk sebesar 7.469.417.600 lembar saham atau 41,88 persen dari total saham yang dimiliki oleh perusahaan, sebesar 5.451.715.305 lembar saham atau setara 30,57 persen dimiliki oleh SCG Chemicals Company Limited, sebesar 2.683.398.895 lembar saham atau 15,05 persen dimiliki oleh Prajogo Pangestu.

Sebesar 846.810.930 lembar shaam atau setara 4,75 persen dimiliki oleh Marigold Resources Pte, sebesar 1.382.177.530 lembar saham atau setara 7,75 persen dimiliki oleh publik, sebesar 30.560.600 lembar saham atau setara 0,17 persen dimiliki oleh Erwin Ciputra, sebesar 82.500 atau setara 0 persen dimiliki oleh Fransiskus Ruly Aryawan, dan sebesar 243.775 lembar saham atau setara 0 persen dimiliki oleh Lim Chong Thian.

Suryandi menambahkan, manajemen Chandra Asri optimis bisnis petrokimia akan meningkat di semester II-2020. Hal itu terlihat dari peningkatan aktivitas industri khususnya di China dan NEA yang mengarah pada penguatan permintaan polymer.

“Faktor ini ditambah pengurangan harga naphtha yang sejalan dengan penurunan nilai minyak mentah yang telah meningkatkan spread polymer sebesar 20-30 persen, ke tingkat laba pertengahan siklus industri pada Juni 2020,” ungkap Suryandi.

Baca Juga :   Pabrik MTBE dan B1 Chandra Asri Telah Mulai Beroperasi Untuk Pasok Kebutuhan Dalam Negeri

“Perusahaan juga sambil terus berinvestasi dalam Program Transformasi Digital kami di seluruh operasional dan kegiatan keuangan bersama dengan para pemimpin industri dan mitra jangka panjang, untuk menjadi pemimpin industri 4.0 di Indonesia,” jelasnya.

Saham TPIA pada perdagangan Senin (7/9) dibuka pada level Rp6.825 per saham. Hingga pukul 10.02 WIB, harganya berada di level Rp6.875 per saham atau menguat 0,73%. Sejak awal tahun, saham TPIA masih mengalami koreksi sebesar 33% dari sekitar Rp10.275 pada awal tahun.

Leave a reply

Iconomics