Adhi Karya Dapatkan Kontrak Baru Senilai Rp 12 Triliun hingga Periode Juli 2024
PT Adhi Karya (Persero) Tbk telah mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 12 triliun hingga periode Juli 2024. Kontrak baru itu berasal dari pekerjaan proyek gedung sebesar 50%, sumber daya air 29%, proyek jalan dan jembatan 9%.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan, sumber pendanaan nilai kontrak yang didapatkan berasal dari pemerintah dalam hal ini proyek BUMN/BUMD, pemerintah, dan pinjaman sebesar 81%. Dan, sisanya berasal dari proyek swasta 19%.
Entus menambahkan, Adhi berhasil memperoleh beberapa kontrak besar seperti sarana dan prasarana tambak udang Sumbawa milik Kementerian Kelautan dan Perikanan, Istana Wakil Presiden, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank, serta Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek fase II.
“Ditinjau dari lini bisnis, perolehan kontrak masih didominasi 90% dari lini engineering and construction, 4% property & hospitality, 4% manufaktur, dan 2% dari lini investment dan concessions,” kata Entus dalam public expose daring pada Rabu (28/8).
Kemudian, kata Entus, Adhi Karya berkomitmen dalam memenuhi kewajiban pelunasan pokok obligasi berkelanjutan II tahap II 2019 seri B sebesar Rp 473 miliar. Kewajiban tersebut dibayarkan oleh Adhi Karya kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Pelunasan tersebut diterima, kata Entus, pemegang obligasi pada tanggal jatuh tempo 25 Juni 2024. Tidak hanya itu, Adhi juga melakukan pelunasan pokok obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2021 seri B senilai Rp 473 miliar.
“Pelunasan tersebut diterima oleh pemegang obligasi pada tanggal jatuh tempo 24 Agustus 2024,” ujar Entus.
Masih kata Entus, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada para investor dan seluruh pihak terkait yang telah memberikan kepercayaan, serta dukungan kepada Adhi Karya. “Melalui kesiapan pelunasan obligasi ini merupakan bukti bahwa perseroan berkomitmen penuh terhadap pemenuhan kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan untuk menjaga kepercayaan, dan kredibilitas perseroan,” katanya.