Citi Research: Sektor Logam Dasar dan Baterai Mobil Berpotensi Memperbaiki Perekonomian

0
337

Studi Citi Research menyebut Indonesia tengah memperkuat posisi dalam rantai pasokan global untuk logam dasar dan baterai mobil listrik. Hal ini akan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga perlu mendapat perhatian investor.

“Masuknya investasi di sektor logam dasar dan baterai mobil listrik berpotensi memperbaiki struktur neraca perdagangan hingga menaikkan peringkat utang Indonesia; walaupun dalam hal menjaga stabilitas nilai tukar, diferensial suku bunga kebijakan tetap harus diperhatikan,” kata Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman dalam keterangan resmi.

Ia mengungkapkan, sangat menarik bahwa keseimbangan di pasar valas sejak akhir 2020 hingga sekarang relatif terjaga, walaupun terdapat tekanan besar akibat penarikan dana asing keluar dari pasar obligasi Indonesia – paska penarikan stimulus moneter dan kenaikan suku bunga di Amerika.

Struktur pasar valas yang membaik selama dua tahun ini memang disumbang juga oleh tingginya harga komoditas ekspor lainnya seperti batu bara dan sawit. Namun peranan ekspor logam dasar juga signifikan dan akan terus meningkat.

Baca Juga :   Menteri ESDM: Program KBLBB untuk Tingkatkan Ketahanan Energi Nasional

Dalam studi Citi Research, dikatakan bahwa dalam tiga tahun ke depan, kontribusi ekspor logam dasar dan baterai mobil listrik terhadap neraca perdagangan Indonesia diperkirakan dapat mencapai hingga 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Apabila ketergantungan pasar valas terhadap pasokan dari aliran dana asing ke pasar modal dapat diturunkan, seiring dengan membesarnya pasokan valas hasil ekspor, maka peringkat utang Indonesia berpeluang meningkat dari BBB menjadi BBB+.

Helmi optimistis Indonesia akan masih bisa bersinar dengan berkembangnya sumber-sumber ekspor baru, di saat banyak negara lainnya menghadapi prospek penurunan  ekspor dan pertumbuhan ekonomi yang struktural.

Ke depannya, tren pemakaian kendaraan listrik berbasis baterai diprediksi akan terus meningkat, mengingat semakin banyak negara yang mengoptimalkan penggunaan energi bersih dengan menurunkan ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Leave a reply

Iconomics