Covid-19 Bikin Serapan Anggaran BPS Rendah
Penyerapan anggaran oleh Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 September 2020 baru 50,60%. Rendahnya penyerapan ini lantaran BPS menunda berbagai kegiatan sebagai dampak pandemi Covid-19.
“Hampir semua kegiatan berjalan di bulan September ini. Ada sensus penduduk, kemudian ada survei sosial ekonomi nasional untuk menghasilkan data kemiskinan, IPM, dan gini rasio. Jadi pada bulan Oktober penyerapan ini akan tinggi sekali,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto saat menghadiri rapat dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (8/9).
Serapan anggaran baru separuh meski sudah menjelang ujung tahun, kata Suhariyanto, karena sejumlah kegiatan harus tertunda akibat Covid-19.
“Penyerapan anggaran ini 50,60% karena pada jadwalnya memang ada di bulan September. Yang tadinya kita rencanakan pada Juli untuk sensus penduduk, karena ada Covid-19 kita undur menjadi September,” kata Suhariyanto
Sebelumnya pagu anggaran BPS telah dilakukan efisiensi anggaran untuk mengikuti peraturan presiden (Perpres) Nomor 54/2020 tentang Perubahan Postur APBN. Adapun pagu BPS dari APBN dipotong 41,46% atau dari 7,9 triliun menjadi 4,6 triliun setelah penyesuaian.
Meski demikian, Suhariyanto menargetkan untuk tahun ini, BPS dapat meningkatkan penyerapan pagu angggaran hingga diatas 95%. Pasalnya, selama 3 tahun terakhir, BPS selalu mencatat peningkatan penyerapan anggaran.
Pada 2017, misalnya, penyerapan pagu anggaran sebesar 90,66%. Lalu, pada 2018 sebesar 91% dan 2019 sebesar 94,80%.
“Diharapkan pada 2020 ini bisa lebih tinggi, setidaknya 95%,” katanya.
[…] Artikel Selengkapnya di theiconomics.com […]