Gapki Ungkap Produksi Minyak Sawit Masih Turun Hingga September 2024, Tapi Stok Naik karena Konsumsi dan Ekspor Turun

0
55

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyampaikan produksi crude palm oil (CPO) bulan September 2024 mencapai 4.021 ribu ton. Jumlah tersebut lebih tinggi 0,88% dibandingkan produksi bulan JuIi sebesar 3.986 ribu ton. Adapun produksi palm kernel oil (PKO) naik menjadi 394 ribu ton dari 391 ribu ton pada bulan Agustus.

Secara YoY sampai dengan bulan September, produksi CPO dan PKO tahun 2024 adalah 38.937 ribu ton atau 4,62% lebih rendah dari periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar 40.823 ribu ton.

Gapki juga menyampaikan total konsumsi dalam negeri turun menjadi 1.989 ribu ton pada bulan September dari 2.060 ribu ton pada bulan Agustus 2024.  Konsumsi minyak sawit untuk pangan turun dari 898 ribu ton pada Agustus 2024 menjadi 865 ribu ton pada bulan September, untuk biodiesel turun menjadi 934 ribu ton pada bulan September dari 979 ribu ton pada bulan Agustus. Sedangkan konsumsi untuk oleokimia naik menjadi 190 ribu ton pada September dari 183 ribu ton pada bulan Agustus 2024.

Baca Juga :   Rekor, Ekspor Minyak Sawit Mei 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Secara YoY sampai dengan bulan September, total konsumsi dalam negeri tahun 2024 mencapai 17.559 ribu ton atau 1,63% lebih tinggi dari tahun 2023 sebesar 17.277 ribu ton.  Konsumsi untuk pangan mencapai 7.530 ribu ton atau 4.01% lebih rendah dari tahun lalu sebesar 7.845 ribu ton, oleokimia 1.674 ribu ton atau lebih rendah 1,65% dari tahun sebelumnya sebesar 1.702 ribu ton, sedangkan biodiesel mencapai 8.355 ribu ton atau lebih tinggi 8.08% dari tahun sebelumnya sebesar 7.730 ribu ton.

Total ekspor kembali turun cukup besar dari 2.384 ribu ton pada Agustus menjadi 1.860 ribu ton pada bulan September atau turun sebesar 21,97%. Penurunan yang besar terjadi pada produk olahan CPO dari 1.668 ribu ton pada bulan Agustus menjadi 1.373 ribu ton pada bulan September atau turun 17,70%. Diikuti CPO yang turun dari 222 ribu ton pada Agustus menjadi 28 ribu ton pada bulan September atau turun 87,26%/\. Adapun ekspor oleokimia turun dari 440 ribu ton pada bulan Agustus menjadi 408 ribu ton pada bulan September atau turun 7,33%.

Baca Juga :   PMI Manufaktur Meningkat Tanda Sektor Industri Indonesia Kian Positif dan Kondusif

Menurut negara tujuannya, penurunan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan India yang turun 220 ribu ton setelah naik 170 ribu pada bulan sebelumnya, Pakistan turun 112 ribu ton setelah naik 62 ribu ton pada bulan sebelumnya, Timur Tengah turun 79 ribu ton setelah naik 6 ribu ton pada bulan   sebelumnya.

Kenaikan ekspor terjadi untuk tujuan Amerika Serikat menjadi 231 ribu ton atau naik sebesar 80 ribu ton setelah turun 42 ribu ton  pada bulan sebelumnya, Belanda naik menjadi 155 ribu ton setelah atau naik 35 ribu ton setelah juga naik pada bulan sebelumnya sebesar 39 ribu ton.

Secara YoY sampai dengan September 2024, ekspor ke China turun 37,66% lebih rendah dari tahun 2023. Demikian juga India lebih rendah 31,13%, Bangladesh turun 73,12%.

Untuk ekspor ke Uni Eropa naik 12,31% lebih tinggi dari tahun lalu. Demikian juga ke Pakistan lebih tinggi 3,98%, dan Rusia  lebih tinggi 135% dari tahun lalu.

Secara nasional ekspor tahun 2024 lebih rendah 16,60% dibandingkan dengan ekspor 2023 untuk periode Januari-September.

Baca Juga :   GAPKI: Ekspor Minyak Sawit Bulan April Turun, Konsumsi Domestik Stabil

Nilai ekspor bulan September mencapai US$2.183 juta atau lebih rendah 14,06% dari bulan Agustus sebesar US$2.450 juta USD. Secara YoY sampai dengan bulan September nilai ekspor tahun 2024 mencapai US$19.532 juta atau 15,25% lebih rendah dari nilai ekspor 2023 sebesar US$23,046 juta.

Adapun stok akhir sampai September naik menjadi 3.021 ribu ton dari 2.450 ribu ton pada akhir Agustus 2024. Jumlah ini bersumber dari produksi yang mengalami kenaikan 0,88% konsumsi dalam negeri yang turun 3,48% dan ekspor yang turun 21,97%.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics