Harga CPO Naik, Kinerja Keuangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) Tumbuh Dobel Digit
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba kuartal I tahun 2020 sebesar Rp 81,47 miliar, naik 24,83% dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu yang disebabkan oleh lonjakan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) perseroan sebesar 35% dibandingkan kuartal I tahun lalu.
Mengutip siaran pers, harga jual rata-rata CPO perseroan pada kuartal I-2020 sebesar Rp 8,3 juta per ton naik signifikan dibandingkan harga jual rata-rata tiga bulan pertama tahun lalu sebesar Rp 6,1 juta per ton, yang didorong oleh turunnya stok minyak sawit Malaysia dan Indonesia, serta tingginya permintaan akibat kebijakan mandatori biodiesel B30.
Kenaikan harga CPO tersebut ikut mendorong kenaikan pendapatan perseroan selama tiga bulan pertama tahun ini menjadi Rp 1,59 triliun, naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang terutama disumbangkan oleh penjualan dari segmen kelapa sawit sebesar Rp 1,32 triliun atau sekitar 83% dari total pendapatan perseroan.
Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk , Andrianto Oetomo, mengatakan pada kuartal pertama tahun ini, kinerja finansial perseroan terbantu oleh adanya kenaikan harga CPO yang cukup signifikan. Sejak kuartal IV tahun lalu sampai awal tahun, harga CPO sudah mulai rally akibat berkurangnya stok minyak sawit di Malaysia dan Indonesia.
“Pada kuartal pertama tahun ini, kinerja finansial kami menikmati manfaat dari kenaikan harga CPO,” ujar Andrianto.
Namun, perseroan mewaspadai dampak Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia maupun dunia pada kuartal kedua ini.
“Kami mengambil sikap waspada dengan terus menerus memonitor perkembangan yang terjadi supaya dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memitigasi dampak buruk pandemi Covid-19 ini terhadap semua lini usaha kami,” ujarnya.
Selain itu, perseroan juga secara aktif mendukung program pemerintah dalam memerangi wabah Covid-19, baik dengan penerapan prosedur-prosedur health and safety di lingkungan kerja perusahaan maupun melalui kegiatan CSR di lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
Pada kuartal I-2020, perseroan mencatat perolehan EBITDA sebesar Rp 436 miliar, naik 37% dibandingkan EBITDA pada kuartal I-2019, dengan margin EBITDA kuartal I-2020 sebesar 27%, lebih tinggi daripada margin EBITDA kuartal I-2019 sebesar 23%.
Dari sisi kinerja operasional, pada kuartal I-2020 perseroan mencatat produksi CPO sebesar 153 ribu ton, naik 18% dibandingkan kuartal I-2019. Perseroan juga mampu meningkatkan kinerja pabrik kelapa sawit melalui kenaikan tingkat ekstraksi minyak sawit menjadi 24% pada kuartal I-2020 dibandingkan kuartal I-2019 sebesar 23%.
Sedangkan, volume penjualan minyak sawit perseroan pada kuartal I-2020 turun 14% menjadi 143 ribu ton dibandingkan kuartal I-2019 sebesar 166 ribu ton. “Penurunan ini terjadi karena pada periode kuartal I-2019 yang lalu, volume penjualan juga mencakup sisa stok CPO pada akhir tahun 2018 yang jumlahnya cukup signifikan. Selain itu, pada akhir Maret 2020, sempat terjadi keterlambatan pada kapal pengangkut CPO yang berdampak pada tertahannya pengiriman CPO di akhir Maret 2020,” jelas Andrianto.
Sementara untuk segmen produk kayu, perseroan mencatat adanya kenaikan volume penjualan untuk produk panel pada kuartal I-2020, sebesar 16% menjadi 26 ribu meter kubik dan engineered floorings naik 4% menjadi 239 ribu meter kubik, akibat meningkatnya permintaan dari negara tujuan ekspor, khususnya permintaan produk panel dari Jepang.