Kuartal I-2020, Pertumbuhan Pendapatan Indosat Tertinggi Sejak 2018

0
73
Reporter: Petrus Dabu

PT Indosat Tbk berhasil mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang solid pada tiga bulan pertama 2020 ditengah wabah pandemi Covid-19. Tetapi perusahaan masih menderita kerugian bahkan makin bertambah.

Mengutip laporan keuangan, total pendapatan pada kuartal pertama 2020 tumbuh sebesar 7,89% year on year menjadi Rp 6,52 triliun. Pada kuartal pertama 2019 lalu, jumlah pendapatan sebesar Rp 6,06 triliun, tumbuh 6,21% dibandingkan kuartal pertama 2018. Sedangkan pada kuartal pertama 2018, pendapatan Indosat sebesar Rp 5,69 miliar, mengalami penurunan sebesar 21,91% year on year.

Meski pendapatan pada kuartal pertama 2020 ini naik, tetapi masih belum kembali ke kondisi pada kuartal pertama 2017 di mana pada saat itu pendapatan Indosat sebesar Rp 7,29 triliun.

Pertumbuhan pendapatan ISAT pada kuartal pertama 2020 ini terutama ditopang oleh pertumbuhan pendapatan Seluler yang tumbuh 10,57% year on yar menjadi Rp 5,37 triliun, dari Rp 4,86 triliun pada kuartal pertama 2019.

Sedangkan pendapatan dari bisnis multimedia, komunikasi data dan internet anjlok sebesar 1,82% menjadi Rp 1,01 triliun, dari Rp 1,03 triliun pada kuartal pertama 2019.

Baca Juga :   Inilah Layanan Indosat Ooredoo yang Didukung Huawei Indonesia

Pendapatan dari telekomunikasi tetap anjlok lebih dalam yaitu 10,84% menjadi Rp 143,93 miliar dari Rp 161,6 miliar pada kuartal pertama 2019.

Dalam investor memo disebutkan bahwa pelanggan selular tercatat sebesar 56,2 juta pada akhir Maret 2020. Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 29,6 ribu, tertinggi dalam 5 triwulan terakhir, dari sebelumnya sebesar Rp 26,5 ribu pada kuartal 2019 yang utamanya merupakan hasil dari berbagai inisiatif harga dan peningkatan pengguna 4G.

“Hasil dari perluasan jaringan 4G yang dilakukan Indosat Ooredoo, trafik data tumbuh 63% year on year,” tulis manajemen dalam investor memo, Rabu (29/4).

Terkait wabah Covid-19, disebutkan bahwa Indosat Ooredoo merupakan salah satu perusahaan pertama di Indonesia yang menerapkan kebijakan Work from Home untuk para karyawannya.  Pemantauan kesehatan dan keselamatan karyawan secara layak telah dilakukan dan sebuah rencana kontijensi bisnis yang komprehensif dan kuat telah diterapkan.

“Kami telah berhasil menjalani perubahan yang sangat lancar dalam hal cara bekerja virtual yang baru. Berbagai aktivitas virtual yang melibatkan karyawan telah dimulai untuk tetap menjaga komunikasi yang erat dengan komunitas karyawan Indosat Ooredoo,” tulis manajemen.

Baca Juga :   Indosat Ooredoo akan Bagi Bonus Lebih Awal

Kerugian Membengkak

Meski pendapatan tetap tumbuh lebih tinggi di tengah wabah Covid-19, tetapi dari sisi bottom line, Indosat masih menderita kerugian. Jumlah beban meningkat 8,92% menjadi Rp 6,33 triliun, diantaranya karena ada peningkatan yang tajam pada beban karyawan yang naik 141,9% menjadi Rp 893,16 miliar. Indosat memang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dengan berbagai kompensasi.

Indosat juga mengalami rugi kurs sebesar Rp 147,5 miliar. Pada periode kuartal pertama 2019, mengalami keuntungan selisih kurs sebesar Rp 16,39 miliar.

Dus, rugi periode berjalan pun tercatat sebesar Rp 593,07 miliar, membengkak dari Rp 280,53 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Leave a reply

Iconomics