
Inflasi Terendah di DKI Jakarta dan Bekasi, Deflasi Terendah di Surabaya

Tangkapan layar dari Youtube, Kepala BPS Kecuk Suhariyanto/Dok. Iconomics
Iconomics - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bulan Oktober 2020 mengalami inflasi. Meski inflasi tipis, tapi berhasil keluar dari deflasi 3 bulan berturut-turut, dari Juli hingga September 2020. Siapa saja yang alami inflasi terendah?
“Perkembangan harga pada komoditas bulan Oktober secara umum menunjukkan kenaikan. Berdasarkan pemantauan BPS di 90 kota inflasi, pada bulan Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07%,” kata Kepala BPS kecuk Suhariyanto dalam siaran pers secara online, Senin (02/11/2020).
Sebanyak 66 kota yang mengalami inflasi sedangkan 24 kota mengalami deflasi. Menurut Kepala BPS, inflasi tertinggi dialami di Sibolga sebesar 1,04%. Adapun inflasi terendah dialami DKI Jakarta, Bekasi, Cirebon dan Jember dengan masing-masing sebesar 0,01%. Sedangkan deflasi tertinggi dialami oleh Manokwari dengan nilai sebesar -1,81% dan deflasi terendah sebesar -0,02% dialami oleh Surabaya.
Berdasarkan 11 kelompok Pengeluaran, Suhariyanto menyebutkan ada 6 kelompok Pengeluaran mengalami inflasi dan 5 kelompok Pengeluaran mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di kelompok Pengeluaran untuk Makanan, Minuman dan Tembakau. Kemudian dibuntuti oleh kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran serta Kesehatan. Masing-masing menyumbang kepada inflasi sebesar 0,07% oleh Makanan, Minuman dan Tembakau, Restoran sebesar 0,02% dan Kesehatan sebesar 0,01%.
Kepala BPS mengatakan inflasi pada kelompok Pengeluaran Makanan, Minuman dan Tembakau disumbang terbesar oleh cabe merah, bawang merah, dan minyak goreng. Adapun produk yang mengalami penurunan harga pada kelompok pengeluaran ini adalah telor ayam ras, daging ayam ras dan beberapa jenis buah-buahan.
Adapun yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok Pengeluaran Transportasi; Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya; serta Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. Masing-masing kelompok tersebut mengalami inflasi -0,14, -0,11% dan -0,04%. Pengeluaran Transportasi yang membuat deflasi karena turunnya harga tiket pesawat. Sedangkan deflasi Pengeluaran pada Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga dipengaruhi paling tinggi oleh penurunan tarif listrik.
BPS juga mengumumkan inflasi Oktober 2020 secara year on year sebesar 1,44%. Inflasi tersebut turun jauh dibandingkan inflasi Oktober 2019 yang sebesar 3,13%.