Januari-September 2020, PT Timah Tbk Bukukan Pendapatan Rp11,88 Triliun

0
1030

Timah batangan

Sepanjang Januari-September 2020 (9M2020), PT Timah Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp11,88 triliun, turun 18,42% dari Rp14,56 triliun pada 9M2019.

Emiten dengan kode saham TINS ini masih membukukan rugi bersih sebesar Rp255,15 miliar pada 9M2020, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu rugi bersih sebesar Rp175,79 miliar. Rugi per saham tercatat sebesar Rp34 dari sebelumnya sebesar Rp24 per saham.

Penurunan kinerja keuangan ini tidak terlepas dari kinerja operasional yang juga mengalami tekanan. Sampai dengan kuartal III-2020 tercatat produksi bijih timah sebesar 34.592 ton atau turun sebesar 47,44% (2019: 65.819 ton). Dari pencapaian tersebut 74,56% berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 25,44% berasal dari penambangan laut.

Produksi logam timah pada kuartal III-2020 sebesar 37.588 ton atau turun sebesar 35,37% (2019: 58.157 ton). Sedangkan,  penjualan logam timah sebesar 45.548 ton atau turun sebesar 9,49% (2019: 50.326 ton). Adapun harga rata-rata jual logam timah menjadi US$16.832 atau turun sebesar 21,73% (2019: US$19.083).

Meski selama 9 bulan 2020 kinerja keuangan mengalami tekanan, manajemen TINS optimis ke depan akan kembali pulih. TINS terus bertransformasi menjadi perusahaan yang inovatif dan ramah lingkungan dalam eksploitasi timah di wilayah operasionalnya. Penambangan dilakukan melalui prosedur Good Mining Practice (GMP) yang berprinsip effective and cost-friendly mining method dalam penambangan timahnya.

Baca Juga :   Dikunjungi Ratu Belanda, TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Jamin Keamanan Bagi Turis

Eksplorasi terus dilakukan untuk mendukung keberlangsungan bisnis TINS ke depannya. Bangka Belitung masih akan menjadi lokasi utama penambangan timah, karena potensinya yang diprediksi cukup besar. Namun demikian tipe exploitable tin deposit akan berubah dari alluvial reserve menjadi primary reserve dengan tetap mengedepankaneffective and cost-friendly mining method.

“Potensi cadangan timah di Bangka Belitung masih besar, terutama untuk tipe primer yang banyak ditemukan di berbagai lokasi baru yang diterus dilakukan eksplorasinya. Cadangan baru ini akan menjadi harapan akan keberlangsungan bisnis pertimahan di masa depan,”ujar Wibisono, Direktur Keuangan TINS dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Iconomics, Rabu (4/11).

 

Leave a reply

Iconomics