Kinerja Keuangan BCA di Kuartal I/2023 Tumbuh Positif, Laba Bersih Naik 43% YoY

0
162
Reporter: Rommy Yudhistira

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 11,5 triliun atau naik 43% secara tahunan (yoy) pada Kuartal I/2023. Dari sisi penyaluran kredit, BCA membukukan kenaikan total kredit sebesar 12% secara yoy.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan tersebut karena ekspansi volume kredit, perbaikan kualitas pinjaman, imbal hasil yang lebih tinggi dari penempatan dana pada obligasi negara sebagai salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional. Juga kenaikan pendapatan fee dan komisi yang selaras dengan peningkatan jumlah transaksi.

Secara umum, kata Jahja, BCA juga belum menaikkan suku bunga kredit yang tujuannya menyediakan suku bunga yang kompetitif di pasar dan mendorong pemulihan ekonomi nasional. BCA juga melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang semakin kuat menjelang perayaan Idulfitri 1444 Hijriah dan itu terlihat dari tingginya antusias pengunjung BCA Expoversary 2023.

“Atas dasar tersebut, kami memperpanjang jadwal penutupan expoversary selama sebulan lebih menjadi 30 April 2023, sehingga masyarakat mempunyai kesempatan yang lebih lama untuk menikmati promo suku bunga spesial KPR hingga KKB,” kata Jahja dalam keterangan resminya secara virtual, Kamis (27/4).

Jahja melanjutkan, dari sisi kredit korporasi BCA membukukan kenaikan sebesar 11,7% secara yoy atau sebesar Rp 329,5 triliun pada Maret 2023. Jumlah tersebut juga masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. Di sisi lain, kredit komersial dan UKM juga mengalami peningkatan 11,8% secara yoy, yang mencapai Rp 211,1 triliun.

Baca Juga :   Pelindo Catat Pertumbuhan Positif Pendapatan Usaha di Kuartal III-2023

Dukungan BCA terhadap sektor UKM, kata Jahja, terlihat pada rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) sebesar 22,1%, di atas target yang ditetapkan. Sementara itu, dari sisi KPR, BCA berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,6% secara yoy menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2% secara yoy menjadi Rp 47,9 triliun.

Dari sisi saldo outstanding kartu kredit, kata Jahja, juga tumbuh 16,2% yoy menjadi Rp 14 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7% yoy menjadi Rp 174,5 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0% yoy menjadi Rp 713,8 triliun di Maret 2023.

Menurut Jahja, kenaikan juga terjadi pada penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan sebesar 11,9% secara yoy yang mencapai Rp 180,8 triliun. Jumlah tersebut berkontribusi hingga 25% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Dalam rangka mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, kata Jahja, BCA telah menyalurkan kredit untuk kendaraan listrik sebesar Rp 327 miliar. Juga memberikan promo suku bunga kredit bagi debitur komersial UKM yang bergerak pada kegiatan usaha berwawasan lingkungan, serta menghadirkan program kredit multiguna usaha dalam rangka memperingati Hari Kartini.

Baca Juga :   Semen Indonesia Bukukan Laba Berjalan Rp 719 M Periode Januari-September 2024

“#KaMUKartini dengan suku bunga mulai dari 3,21% eff.p.a. bagi pengusaha wanita atau usaha dengan mayoritas karyawan wanita. Dukungan untuk ekonomi sirkular terus diperluas dengan inisiatif daur ulang plastik pembungkus uang, sehingga total limbah non-organik yang dikelola BCA mencapai 11 ton di Kuartal I/2023 atau meningkat 319% yoy,” kata Jahja.

Masih kata Jahja, pertumbuhan kredit BCA diikuti perbaikan kualitas pinjaman yang sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 9,5% di Kuartal I/2023 dibandingkan 13,8% di tahun sebelumnya.

Sementara itu, ujar jahja, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,8% di Kuartal I/2023, turun dari 2,3% di tahun sebelumnya. Rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang baik, masing-masing sebesar 285,4% dan 57,9%.

Di sisi pendanaan, kata Jahja, current account saving account (CASA) naik 5,7% yoy, mencapai Rp 843,3 triliun per Maret 2023, berkontribusi hingga 81,2% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 4,1% yoy menjadi Rp 1.039 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 4,9% yoy menjadi Rp 1.322 triliun.

Baca Juga :   OJK Terbitkan Aturan Baru untuk Lindungi Konsumen di Sektor Jasa Keuangan

Pada Kuartal I/2023, kata Jahja, total volume transaksi BCA juga mengalami kenaikan 27,3% secara yoy hingga mencapai 6,9 miliar transaksi. Pertumbuhan tersebut ditopang perluasan kanal online dan offline yang konsisten melalui investasi di multi-channels, serta pertumbuhan basis nasabah. Khususnya di kanal digital, volume transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 5,8 miliar, atau meningkat 29,5% yoy.

BCA, kata Jahja, juga membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sepanjang Kuartal I/2023 sebesar Rp 18,5 triliun atau naik 28% secara yoy. Pendapatan selain bunga tumbuh 5,6% yoy menjadi Rp 6,3 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 6,9% secara yoy. Secara total, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp 24,8 triliun atau naik 21,5% secara yoy.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics