Kinerja Keuangan Menurun pada 2024, Pangsa Pasar Unilever Indonesia Belum Sepenuhnya Pulih  

0
61

Sepanjang 2024, kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk menurun dibandingkan 2023. Sentimen negatif akibat perang antara Israel dan Hamas  yang dimulai Oktober 2023 menjadi salah satu isu yang mempengaruhi kinerja perusahaan barang konsumsi itu.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pada 2024 pangsa pasar Perseroan masih lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum Oktober 2023.

Pada Januari-Oktober 2023, dari sisi nilai pangsa pasar emiten dengan kode saham UNVR ini sebesar 38,5% dan dari sisi volume sebesar 31,7%.

Namun, dibandingkan akhir 2023, pada 2024 pangsa pasar UNVR mengalami perbaikan. 

Tren pangsa pasar UNVR/Sumber: Presentasi UNVR

“Sepanjang tahun 2024, kami mengambil tindakan yang tegas dan berani untuk menangani masalah-masalah utama dengan semaksimal mungkin. Meskipun berbagai upaya tersebut berdampak pada kinerja jangka pendek, namun langkah-langkah ini berhasil memperkuat fundamental bisnis kami. Berbagai tindakan untuk menata ulang bisnis yang kami lakukan akan meringankan biaya dan mendorong pertumbuhan. Kami mulai melihat progres dan kami percaya upaya-upaya ini akan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan jangka panjang,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (13/2).

Baca Juga :   Unilever Indonesia Persembahkan Program YOU-STEP!, Siapkan 21 Mahasiswa Penyandang Disabilitas Masuki Dunia Kerja

Sepanjang 2024, penjualan bersih anjlok hampir 9% ke level Rp35,14 triliun dari Rp38,61 triliun pada 2023.

Penjualan domestik terkoreksi sebesar 8,7% year on year(yoy) karena Pertumbuhan Harga Dasar (Underlying Price Growth/UPG) yang negatif sebesar 3,6% dan Pertumbuhan Volume Dasar (Underlying Volume Growth/UVG) yang negatif sebesar 5,2%. 

“Penjualan setahun penuh secara signifikan dipengaruhi oleh berbagai upaya tegas dan berani, yang bertujuan untuk mengatasi  masalah operasional demi memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang,” jelas Benjie Yap.

Marjin Laba Kotor sebesar 47,6%, terkoreksi sebesar 213 bps dibandingkan tahun sebelumnya sebagai dampak dari biaya transformasi dan pengurangan stok pelanggan.

Laba bersih tercatat sebesar Rp3,37 triliun, turun hampir 30% dari Rp4,8 triliun pada 2023 karena penurunan penjualan dan kenaikan investasi yang diperlukan dalam transformasi.

Pada 2024, Unilver Indonesia melakukan penajaman fokus pada area-area dengan potensi tinggi, menyelaraskan organisasi seraya membangun talenta yang kuat dan mumpuni di bidangnya, mempertajam keunggulan merek, serta terus meningkatkan efisiensi dan pelaksanaan operasional. 

Baca Juga :   Unilever Indonesia Borong 18 Penghargaan di MMA SMARTIES Awards 2024

“Dengan memastikan implementasi strategi yang efektif dan memberikan hasil yang terukur, kami memposisikan bisnis kami untuk kesuksesan jangka panjang. Dengan perencanaan yang matang dan upaya yang terarah, kami yakin bahwa Perseroan dapat menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih kuat,” ujarnya.

Perseroan juga telah memperkuat saluran distribusi sebagai bagian dari transformasi yang dijalankan. Hingga saat ini, transformasi tersebut telah berhasil mengurangi stok di distributor sekitar 50% dibandingkan dengan level tahun 2021, mencapai level stok terendah selama lebih dari 10 tahun terakhir serta berdampak baik pada peningkatan pertumbuhan serta keuntungan Perseroan. Perseroan berhasil mencapai zero overdue (nol keterlambatan) dari mitra DT (Distributive Trade) dan menerapkan struktur harga yang konsisten dan transparan di berbagai pasar.

Perseroan mencatat marjin laba kotor yang sehat sebesar 47,6%, didukung oleh program penataan ulang biaya yang kuat di aspek operasional. Hal ini mencakup transformasi besar yang dilakukan di pabrik dan juga inisiatif produktivitas untuk yang berbasis non-pabrik. Mempertahankan marjin menjadi sangat penting untuk memposisikan bisnis demi profitabilitas dan keberlanjutan jangka panjang, memastikan kesuksesan yang berkesinambungan di pasar FMCG yang semakin kompetitif.

Baca Juga :   Penjualan Turun 6,3% pada 2023, Bisnis Unilever Indonesia Terdampak Hoax

Pada 2025 ini, Perseroan tetap berkomitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan dibandingkan dengan kinerja jangka pendek, dan akan terus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi berbagai masalah operasional.

Selain itu, melanjutkan kemajuan yang telah dicapai pada 2024, pada tahun ini Perseroan juga akan melanjutkan transformasi Go-To-Market termasuk memperluas jangkauan distribusi langsung dan tidak langsung, serta memastikan eksekusi yang mulus di pasar.

Perseroan juga akan berupaya meningkatkan marjin laba kotor melalui efisiensi operasional dan peningkatan volume serta membangun brand dan portofolio yang lebih kuat dan terus berinvestasi di balik brand untuk memastikan seluruh brand tetap kompetitif dan relevan.

Dapatkan berita dan analisis seputar ekonomi, bisnis dan lainnya hanya di theiconomics.com.

Pastikan untuk mengikuti perkembangan terbaru, berita, dan event The Iconomics di akun sosial media kami:
Instagram: the.iconomics
TikTok: @theiconomics
YouTube: @theiconomics
X: theiconomic
LinkedIn: The Iconomics

Leave a reply

Iconomics